Puisi : Edy Priyatna
Terasuh aman dari keterpurukan. Selamat reda sebuah permainan emosi. Akibat karena pemicu memacu ganggu. Sentralisasi daya ingat bukan rasa tumbuh. Terkunci lapisan kemauan menghasilkan derita. Sebenarnya penderitaan bukan tabiat kita. Insya Allah hendaknya membangkitkan gairah. Penggemar menuntun langkah kedepan. Sebagai nasionalis sejati senantiasa. Orisinal selamanya memuja tubuhmu. Tak seperti embun diujung rumput. Walakin bagai rasa tak berkesudahan. Sangkat diriku berharap jiwamu membakar cintaku.Â
(Pondok Petir, 12 Nopember 2019)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!