Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Mengembalikan Luka Swatantra Otomatis

15 November 2019   07:45 Diperbarui: 15 November 2019   10:54 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berusaha mecari jalan sedihku bukan main. Susah hati terharu untuk tempat kelahiranku. Medan ajang kejadian buat para tukang. Getah perca pembuangan sampah. Penyingkiran dengan bekerja setiap hari. Bertugas saban hari tanpa alas kaki. Sonder lapisan tak mengeluh telapaknya. Mengaduh terbakar aspal panas. Selanjutnya ikhlas kulitnya kerap. Belulang selalu tersengat baskara. Antup sundak mencapai tiba waktunya. Hamba akan tunjukan pada kalian.

Serentak borong aku tutup diriku. Walakin jangan kalian anggap aku ini siapa. Sembarang orang anggap saja aku makhluk baru. Manusia sudah hampir setahun bersamamu. Bersertamu setiap hari selalu kalian belah. Awak atau anggap saja aku makhluk lama. Selanjutnya bangkit dari keterpurukan. Lewat akan segera beranjak angkat kaki. Sohibku menepi dalam ketenangan. Retas lepas bebas dalam alam kabir. Tempat pelangi fatamorgana mengurai. Mengembalikan luka swatantra otomatis.

(Pondok Petir, 31 Oktober 2019)

Puisi : Edy Priyatna

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun