Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Demi karena Tahu Kau Bukanlah Berjalin

12 November 2019   08:03 Diperbarui: 12 November 2019   07:59 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi : Edy Priyatna

Kemudian saya terpaku di sebuah kafe. Warung kopi sudut keluhkan nasib hidup. Berdiam senantiasa menanti nan tak pasti. Tentu sejak ada janji para pengurus. Penata gelap ini aku masih mengasah. Meruncingkan mendung membuat hujan jatuh. Tercebur sepanjang hingga malam. Senja hamba semakin basah.

Sekarang ini kau telah tahu itu. Lalu langkahku akan segera berhenti. Mangkal sebaiknya kaulah harapan. Tulang punggung tujuan tempat curahan hati. Nurani lubuk wadah keluh kesah. Sudah hilangkah rasamu pada kami. Demi karena tahu kau bukanlah berjalin. Kerakal hanya diam duduk tidur ditempat.

(Pondok Petir, 28 Oktober 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun