Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Setiap Perbedaan Pasti Ada Maknanya

24 Agustus 2019   09:29 Diperbarui: 24 Agustus 2019   09:42 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi : Edy Priyatna

Ampun aku tak ada maksud untuk melukai. Sudah tentu mestinya kita tidak bertemu. Namun takkan kubiarkan kau menangis. Tak sebaiknya kita berbeda jauh. Berjarak karena aku masih butuh kamu. Maafkan aku kita harus bersatu.

Apabila pejamkan mata bila terjaga. Sebentar tiada lagi gempa berbuai. Bergoncang hebat langit kelam. Serta hujan tumpah menyeruah ke bumi. Jangan tanpa terhenti jiwa nan sarat. Bersama ragam warna mengharukan rusuh.

Aktivitas warna nan membuatku penat. Paham dalam kerinduan dan kesedihan. Khayal mengangangkan tibanya bulan. Mengikat kali ini membingungkan. Ada kegelisahan dan kebahagiaan. Setiap perbedaan pasti ada maknanya.

(Pondok Petir, 09 Agustus 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun