Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sungai Airmata Mengalir Mencari Muara

16 Juli 2019   07:06 Diperbarui: 11 September 2019   07:41 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi : Edy Priyatna

Sudah sekian musim kita bercinta dalam bahtera. Melaju menerjang ombak dan gelombang. Kadang oleng ke kanan kadang oleng ke kiri. Tetapi kemudi engkau kendali. Perasaan hatiku dalam kendalimu.

Penahan telanjangku telah menapak gunung. Terjal curamnya bukit jantungmu. Sumber benihmu memandang seolah mencambukku. Bermaksud hendak terus bertindak. Kendala menghadang trip memenatkan.

Renung kulihat mata hatimu menangis. Ingin rasanya ku membasuh air matamu. Agar luka itu kering sembuh. Sehingga kau bisa melukis pelangi. Di ruang jarak kedua matamu.

Selalu kukirim kabar debar dadaku padamu. Terus menerus saja bergemuruh. Menggulung detak nadiku terasa perih. Sungai airmata mengalir mencari muara. Mungkin entah sampai kapan.

(Pondok Petir, 01 Juli 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun