Puisi : Edy Priyatna
Â
Menengok nasib amat banyak berbagi. Berkepanjangan selalu ingin menemani. Sementara hanya seorang nan biasa. Kesempatan waktu itu datang. Maafkanlah telah meninggalkanmu.
Jangan tiada mampu untuk melihat. Bahkan mendengar sungguh tak bisa. Ada darah nan mengalir deras. Membuat banyak mangsa nan jatuh. Berniat sahaja ungkapkan terpantul.Â
Sebarkan doa untuk keselamatan. Ibarat seperti ku lakukan untukmu. Restu izinkan ku pulang dalam nyata. Sedang pada semua pergi menyalami. Menjejakkan kaki esok pagi berangkat.
(Pondok Petir, 14 Maret 2019)
Â