Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Menulis Kisah Berkenaan Kita

22 Februari 2019   06:46 Diperbarui: 22 Februari 2019   07:06 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pixabay.com

Puisi : Edy Priyatna

Denyutan hatiku selalu mengejar waktu. Mengingat kalbu telah tertitip jauh. Benakku kini sudah hampir penuh bayang rasa. Mestinya keheningan tak membuatku sepi. Sebenarnya pada hamparan. Bumi indah nan luas bebas. Warnanya sudah sangat pas. Di balik kepekatannya tersirat jelas. Membanggakan segala hati. Seruan memekik keberanian suci. Memacu terus berjuang. Semangat kelonggaran tiada henti.

Menandaskan bunga nan telah layu. Di telan secara perlahan oleh pekat kegelapan. Membuat langit berubah deras menyaksikanku. Sewajarnya pada permadani. Menulis kisah berkenaan kita. Hari ini aku telah terjerumus. Terlalu jauh ke dasar hatimu. Jalan sunyi nan berliku. Sebelum mengalir pahit. Di sisi rel kereta tepi sawah luas. Penghujung jalan ini. Hari ini aku tak dapat kembali.

(Pondok Petir, 17 Pebruari 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun