Puisi : Edy PriyatnaÂ
Keputusannya  tertjipta dan terwujud nyata. Seakan-akan sirih nan tidak senjang. Sesama telah terjadi saling mengenali sebenarnya. Membentuk kasih cinta nan ada. Ada guru wartawan penulis karyawan sampai pendeta. Sekalian bermula dari dunia nan bayangan.Â
Rumah makan sari minang di jalan juanda. Pada tanggal lima belas januari dua ribu sembilan belas. Suka hati kebaikan perasaan bapak Tjiptadinata Effendi dan Ibu Lina. Sambil berparuh terai mereka. Ketika keberadaan sebagai saudara. Dari maluku jawa kalimantan sampai sumatera.Â
Wahana sarana sosial dan dunia nyata. Sudah menjadi tanggung jawab mereka.Teristimewa untuk mereka nan menyediakan. Berkenan menjadi perkasa. Kita semua senantiasa bahagia selalu. Semoga tuhan selalu menjaga mereka.Â
(Pondok Petir, 16 Januari 2019)