Puisi : Edy Priyatna
Hidup rasa kecewa
nan lepas dalam nafas
semua pembicaraan kita
akan berubah nyata
lapisan bianglala indah
Lambat air jatuh membawa nasihat
memberi kekuatan penuh semangat
pada hujan dalam bulan
tercatas jelas di halaman muka
buku rinduku
Supaya aku terbang
bersama burung malam
kurun memberi harapan
sementara angin menggerakan tubuhku
tunas dan buah pun tumbuh
Akibat pergumulan tabu
walaupun medannya cukup sulit
dan menelan segala energi
selama waktu masih terus berjalan
untuk kembali turun pada pagi hari
Takat berjalan begitu akrab
langkah hati mewujudkan percakapan
ke kampung halaman
ketahuan ada kasih nan hilang
pada sebelah sayap retak
(Pondok Petir, 07 Oktober 2018)