Mohon tunggu...
Erwin Panigoro
Erwin Panigoro Mohon Tunggu... Dosen - Brand and Digital Science, Strategic Marketing, Consumer Research, Consumer Behavior, Political Marketing Communication, PhD in Marketing, Certified Marketing Analyst

#Brand #Digital Science #Research #Consumer Behavior #Penggiat & Pelaku UMKM #Civitas Akademika

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Si "Apa" dan Si "Waw"

21 Agustus 2018   07:53 Diperbarui: 21 Agustus 2018   12:07 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ww.facebook.com/ekokuntadhi

Beberapa waktu lalu, Rakyat Indonesia dibuat tercengang dengan hadirnya pentas spektakuler dalam acara pembukaan perhelatan Asian Games 2018. 

Salah satu yang menjadi kontroversial adalah "video pembuka"pada seremonial tersebut, yang mana peran utama nya adalah pak Jokowi, Presiden Republik Indonesia. 

Cerita yang menggambarkan, bagaiamana seorang sosok Presiden yang rela mengesampingkan egonya sebagai seorang kepala negara, yang berupaya keluar dari kondisi kemacetan jalan raya dengan menggunakan kendaraan roda dua. 

Bergaya heroik ala tontonan film aksi Hollywood, tentunya mendapatkan sambutan yang luar biasa dari para penontonnya saat itu. Riuh dan gemuruh tepuk tangan dan decak kagum pun terdengar di seantero Stadion Utama Gelora Bung Karno, tempat dilaksanakannya seremonial pembukaan Asian Games ke 18 tersebut.

Dalam dunia periklanan, kita mengenal dengan dengan sebutan, "AHA MOMENT" atau "STOPPING POWER" (Aitchin- son 1999; Book and Schick 1997). 

AHA Moment atau Stopping Power adalah sekumpulan pesan di mana bertujuan untuk memperoleh perhatian yang lebih diantara semua pesan yang termaktub dalam sebuah iklan atau video. 

Dalam video pembukaan seremoni Asian Games ke 18 yang fenomenal tersebut, terdapat tiga AHA Moment;

1. Kata sapaan "Apa!"

2. Respon WAW, si bocah pramuka dengan es krim di tangan.

3. Senyuman khas Jokowi.

Nampaknya ketiga AHA Momen atau Stopping Power tersebut akan berbuntut menjadi "APA Effect", di mana ketiga pesan tersebut banyak disikapi dan direspon oleh berbagai pihak, di mulai dari yang suka, senang, kaget, gembira, bangga, iri, dengki, sedih, marah, acuh, geram, kesal bahkan jengkel. 

Dalam sekejap, hampir di semua lini waktu sosial media dipenuhi oleh beragam pendapat, dari yang meminta Presiden Jokowi untuk mengakui menggunakan 'Stunt-Man' dalam video tersebut hingga menuduh Presiden melakukan pencitraan di masa-masa menjelang kampanye Pemilu Capres-Cawapres dimulai.

Di balik itu semua, mari kita coba analisa setiap pesan yang tersembunyi dalam ketiga AHA Moment tersebut ;

1. Apa  (baca : Apa- Lagi) 

Pak Jokowi seakan ingin menyampaikan pesan kepada siapapun juga yang suka menjadikan beliau sebagai subjek bahkan objek dari konten-konten berita yang bertebaran di jagat maya. Seolah, Pak Jokowi ingin menjawab, 'Apa Lagi,toh?'.

2. WAW (baca : Pesan Utama)

Dalam hal ini menggambarkan, bagaimana orang-orang diluar sana yang tiba-tiba berlaku layaknya seorang anak kecil dengan es krim ditangan, yang sedang merajuk dan terus merengek dengan cara memproduksi dan membuat berita-berita tentang Pak Jokowi dari segala macam sudut pandang dan perspektif, dari yang bernada positif hingga negatif, dari yang tidak berpola, tidak berangkai bahkan tidak terstruktur dan hanya mengandalkan momentum sesaat.

3. Senyuman (baca : Klimaks)

Pesan yang termaktub dalam komunikasi verbal ini tentunya ingin memberikan sinyal bahwa Pak Jokowi selalu menyikapi berita dan konten-konten narasi yang bernada positif atau negatif sekalipun (baca ; Apa- Lagi) dengan selalu tersenyum. 

Dalam istilah marketing, 'Senyuman' khas beliau tersebut seolah menjadi sebuah 'brand recall' tersendiri bagi Pak Jokowi atas identitasnya sebagai Presiden Republik Indonesia.

Singkat kata, pesan yang terkandung dalam video tersebut berhasil menyedot perhatian publik, si perencana 'narasi' dan pembuat 'storyline' tahu betul apa yang sedang terjadi, dan dengan tepat memanfaatkan momentum hajatan besar Republik ini untuk mendapatkan efek kejut dengan munculnya beragam respon yang tentunya akan berujung dengan perbincangan tiada henti di jagat maya. 

Kira-kira, ada yang tahukah, siapa sosok pencetus ide dan penyusun narasi dari rangkaian pesan di balik video yang fenomenal tersebut?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun