Mohon tunggu...
Epi Sulandari
Epi Sulandari Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Tiga Orang Anak

Pecinta nasi; pemerhati pangan; wanita yang bercita-cita menjadi istri dan ibu yang solehah

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

BULOG, RPK, dan Stabilisasi Pangan

11 Mei 2018   17:30 Diperbarui: 16 Mei 2018   08:07 1283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanggal 10 Mei adalah hari ulang tahun BULOG, satu-satunya Badan Usaha Milik Negara dan satu-satunya instrumen Pemerintah yang ditugaskan khusus untuk menjaga pasokan dan stabilisasi harga pangan pokok tertentu.

Bukan tugas yang mudah, memadukan dan memgharmonisasikan kepentingan hulu dan hilir untuk membuat setiap pelaku tersenyum. Dirgahayu BULOG di ulang tahun yang ke 51, tetaplah tegak menjadi penjaga Ketahanan Pangan Nasional yang mandiri dan berdaulat.

Yang menarik dari sisi operasional BULOG adalah bahwa sehari sebelumnya, 2 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 9 Mei 2016, dilakukan launching program Rumah Pangan Kita (RPK) oleh Direktur Utama Perum BULOG Djarot Kusumayakti (waktu itu).

Membaca namanya, dengan brand "KITA" langsung menembus ego masing-masing pribadi.  KITA bisa berarti kepemilikan bersama yang pada akhirnya akan mewujudkan kepedulian bersama untuk berjuang pada tujuan yang sama. 

Sebuah terobosan berani oleh BULOG yang bersama masyarakat membangun ide brilian dengan memberikan kepercayaan pada masyarakat untuk terlibat dalam menjaga ketahanan pangan. 

Apa Tujuan Yang Sama Itu?


Membaca gerakan RPK, ada sebuah upaya untuk menggebrak pasar dengan mengembangkan jaringan distribusi pangan berbasis masyarakat. Terbayangkan sebuah mimpi besar terbentuknya gurita distribusi pangan yang berbasis keterlibatan masyarakat, pelaksana oleh masyarakat, sumber pangan dari masyarakat, pengawasan oleh masyarakat, dan Pemerintah bisa mengendalikan sebagai otak gurita tersebut. Oleh, dari, dan untuk KITA. 

Launching RPK pada 9 Mei 2016 yang didukung penuh oleh Dirut BULOG dan Direktur Komersial pada waktu itu (Djarot Kusumayakti dan Fadzri Sentosa) yang dalam sambutannya mengharapkan terbentuknya jaringan yang menggurita se Indonesia Raya.

Meski dilaunching pada 9 Mei 2016, namun Program RPK sebagai bagian dari program BULOG untuk mengembangkan jaringan distribusi sudah terbangun sejak 13 Agustus 2015 dengan Sahabat RPK Warung Budhe sebagai Sahabat RPK pertama kali.

Jelas sudah tujuan Jaringan Distribusi RPK dalam benak saya adalah membangun sebuah jaringan dengan melibatkan masyarakat yang secara suka rela menjadi bagian penting dari menjaga ketahanan pangan rumah tangga. Menyediakan pangan di lokasi yang dekat dengan konsumen, menjaga harga pada tingkat harga yang terjangkau oleh masyakarat, dan menjadi kepanjangan tangan BULOG (baca : Pemerintah) untuk memberikan kepastian akan stabilisasi pasokan dan harga. Tiga pilar ketahanan pangan yang dibangun RPK.

Melihat posisi RPK yang bisa dibangun dimana ada masyarajat yang bersedia untuk menyiapkan sedikit/sebagian lahannya untuk menyimpan stok, maka fugsi menjaga ketersediaan pangan yang dekat dengan konsumen dapat dijaga. Komitmen Sahabat RPK untuk menjual pada harga tertentu yang ditetapkan oleh BULOG. Maka fungsi menjaga keterjangkauan harga dilaksanakan.

Terakhir adalah adanya fungsi jaminan kepada pelanggan Sahabat RPK bahwa pasokan dan harga akan terus terjaga stabilitasnya karena RPK menjadi kepanjangan tangan BULOG yang ditugaskan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan.  

Dengan mengajak keterlibatan masyarakat dalam program Rumah Pangan Kita, di manapun berada, BULOG (baca juga : Pemerintah) akan mempunyai jaringan distribusi pangan pokok yang besar dan tersebar. Mungkin masing-masing Sahabat RPK (istilah untuk masyarakat yang ikut dalam program ini) tidak (belum) mempunyai kapasitas penjualan yang besar.

Namun bagi BULOG (baca : Pemerintah) jumlah yang banyak dan tersebar layaknya tiap urat nadi dari tentakel gurita, akan mampu menjaga stabilitas pasokan dan harga. Pasokan terjaga dan ada di dekat konsumen, sementara harga terjaga pada tingkat harga eceran yang ditetapkan. 

Bayangkan apabila ada 1 RPK di 1 RW, ada berapa banyak jaringan yang terbentuk. Hal ini tentunya akan menumbuhkan kekuatan pasar tersendiri yang bisa diatur oleh Pemerintah tanpa menghilangkan mekanisme pasar yang ada.

Apa Untungnya Bagi Sahabat RPK?

Selayaknya pedagang yang berjualan, maka ada selisih harga beli dan harga jual yang menjadi margin keuntungan bagi Sahabat RPK.  Tapi ternyata Sahabat RPK tidak hanya mencari keuntungan semata.  Ide stabilisasi pasokan dan harga juga menjadi komitmen Sahabat RPK.  Ini telah teruji saat harga gula meningkat tajam, Sahabat RPK tetap setia menjual gula hanya pada Harga Eceran Tertinggi (HET) yang jauh di bawah harga pasar.

Kesetiaan Sahabat RPK ini sangat membantu konsumen untuk mendapatkan pangan yang dekat dengan rumahnya tanpa perlu jauh-jauh ke pasar namun dengan harga terjangkau. 

Apabila dengan 1 RW 1 RPK, artinya merupakan langkah strategis untuk menjaga pasar bagi masing-masing Sahabat RPK.  Memungkinkan ada  kekecewaan satu masyarakat karena di RW nya sudah ada Sahabat RPK sehingga tidak bisa mendaftar sebagai RPK baru, namun hal ini bisa disiasati dengan kerjasama diantara mereka untuk menjaga ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga pangan.  Kolaborasi yang harmonis antar anggota masyarakat. 

Pengaruh Terhadap Stabilisasi Harga?

Dengan tersedianya pasokan di dekat konsumen dan harga lebih murah atau minimal sama dengan harga di pasar, maka konsumen cukup membeli di RPK terdekat.  Masyarakat tidak berbondong-bondong masuk pasar dan berdampak pada penurunan permintaan pangan ke pasar. Hukum ekonomi bercerita,  kalau permintaan turun ke pasar turun, maka harga pangan pun bisa ikut turun.

Dengan demikian harga di dalam pasar terkendali, harga di luar pasar tidak mendistorsi,  maka Pemerintah akan mampu menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan. 

Dari sisi rantai distribusi, akan ada beberapa simpul mata rantai yang bisa dipotong. Produsen - BULOG - Sahabat RPK - Konsumen. Pendeknya mata rantai ini akan memberikan harga yang semakin bersaing dalam proses penjualannya. Hal ini tentunya juga akan berdampak pada penurunan/stabilisasi harga baik di produsen (dengan jaminan harga dan pasar dari BULOG/Pemerintah) maupun di konsumen.  

Saya yakin, masih banyak kiranya ide dan mimpi besar RPK dan BULOG. Semakin banyak ide-ide brilian yang muncul dari BUMN Pangan satu ini yang menarik untuk dicermati.  

Kami yakin itu....  Di ulang tahun BULOG, kami berdoa tetaplah maju BULOG,  lestari sepanjang masa. Tumbuh dan berkembanglah RPK dan BULOG,  menjadi jaringan distribusi pangan milik masyarakat yang berkomitmen mulia untuk membantu tegaknya ketahanan pangan nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun