Mohon tunggu...
Entis Sutisna
Entis Sutisna Mohon Tunggu... -

semua berjalan seperti kepakan burung yeng terkadan di bawah dan terkadang diatas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menjenguk Harapan

21 Oktober 2012   06:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:34 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

hariku yang terlampau sayu

benakku yang kian layu

ku coba pejamkan mata, menelusuk ke pintu khayal

ku lihat, kulihat awan terang menghampiriku

membawa sejuta cahaya serta pelangi menari indah

laksana penari latar di sebuah panggung megah


tapi sunggu sayang itu hanya khayalan semu.

ku coba buka mata yang kian membengkak

hanya ada langit-langit rumah yang ku anggap awan putih

serta pembiasan cermin yang ku anggap pelangi.

kau, kemana kau ?

hanya tanya itu yang belum pernah terjawab

berharap, hal itu yang tak pernah terhindar dari pikiran dan hati ku...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun