Mohon tunggu...
Entika ESP
Entika ESP Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Jember

Assalamualaikum

Selanjutnya

Tutup

Nature

Keberadaan Kawasan Kumuh di Surakarta

2 November 2020   16:20 Diperbarui: 2 November 2020   16:25 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Semakin pesatnya pertumbuhan penduduk di suatu kota akan berdampak pada aspek kehidupan. Faktor pendorong peningkatan jumlah penduduk di suatu perkotaan salah satunya adalah urbanisasi, dimana kota memiliki daya tarik tersendiri untuk melakukan urbanisasi. Akibat yang dapat ditimbulkan dengan adanya urbanisasi di kota adalah adanya permukiman kumuh. 

Definisi kawasan kumuh sendiri adalah suatu kawasan yang memiliki tingkat kepadatan penduduk tinggi,biasanya dihuni oleh masyarakat miskin yang bekerja di bidang informal, dan minimnya sarana dan prasarana yang ada dikawasan tersebut. Adanya kawasan kumuh di suatu kota banyak disebabkan karena terbatasnya lahan perkotaan untuk membangun permukiman. 

Selain itu, tingginya harga tanah juga menjadi penyebab adanya kawasan kumuh. Menurut Rindrojono (2013) faktor yang menjadi penyebab adanya kawasan permukiman kumuh adalah faktor urbanisasi, faktor sarana dan prasarana, faktor sosial ekonomi, faktor tata ruang, dan faktor lahan perkotaan.

Seperti halnya di kota-kota besar lainnya, masalah permukiman kumuh juga terdapat di Kota Surakarta. Urbanisasi juga menjadi pendorong penduduk untuk berpindah ke Kota Surakarta yang menjadikan mereka bermukim di daerah yang seharusnya tidak dijadikan area pemukiman. Dengan adanya hal tersebut, beberapa tempat di Surakarta menjadi kawasan kumuh. Kawasan kumuh di Surakarta dibagi kedalam 3 kawasan yaitu padat perkotaan, sepanjang rel kereta api, dan kawasan di sepanjang sungai.

Adanya faktor tata ruang, faktor kertersediaan lahan, dan faktor kepemilikan bangunan merupakan faktor yang menjadi penyebab adanya kawasan kumuh di sepanjang sungai, kawasan padat perkotaan, dan sepanjang rel kereta api yang ada di Surakarta. Faktor ketersediaan lahan dapat terjadi karena semakin banyaknya jumlah penduduk yang datang ke Surakarta tanpa didukung dengan ketersediaan lahan yang ada dan mahalnya harga tanah. 

Dengan adanya hal tersebut, banyak penduduk yang akhirnya mendirikan bangunan non permanen di kawasan bukan peruntukan permukiman yang akhirnya menyebabkan adanya kawasan kumuh. Faktor lain yang menjadi penyebabnya adalah lamanya penduduk yang tinggal di daerah tersebut, kurangnya sarana dan prasarana yang memadai, serta keberagaman sosial budaya. 

Contohnya adalah permukiman disepanjang Sungai Pepe. Dimana penduduk mendirikan bangunan non permanen di sepanjang kawasan tersebut. Dengan adanya penataan ruang di sepanjang Sungai Pepe, Pemkot Surakarta melakukan relokasi untuk setiap rumah yang ada dibantaran sungai.

Adanya kawasan kumuh perkotaan akan mengganggu pemandangan kota. Selain itu, adanya kawasan kumuh di  sepanjang sungai dapat menyebabkan beberapa bencana seperti banjir, hal ini akibat dari kebiasaan buruk yang dilakukan oleh masyarakat yaitu membuang sampah tidak di tempat sampah.

Upaya yang dapat dilakukan Pemerintah Kota dalam mengatasi kawasan kumuh yang ada di daerah tersebut adalah dengan melakukan penataan kembali kawasan kota. Tentu hal ini akan menimbulkan permasalahan bagi penduduk yang tinggal di sekitar kawasan. Salah satunya adalah penduduk yang mendirikan bangunan-bangunan non permanen. 

Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan merelokasi penduduk yang ada dan memberikan hunian layak dengan sewa murah agar penduduk mampu untuk menyewanya. Sebelum adanya relokasi, penduduk diberikan sosialisasi terkait dengan hal tersebut agar penduduk dapat mengerti dan memahaminya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun