Mohon tunggu...
eno damayanti
eno damayanti Mohon Tunggu... Seniman - Mahasiswa Magister Ilmu Linguistik Universitas Jember

Mungkin perihal disini belum terlihat ringan dan sederhana, tapi saya selalu ingin mencoba. ketika sebuah perjalanan adalah yang paling menyenangkan, semoga suatu saat kita bisa bercerita tentang linimasa pada putra-putri masa depan. Instagram : eno.damayanti

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pecundang Ranjang

14 April 2021   09:17 Diperbarui: 14 April 2021   09:40 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gempyarrr.... (suara tangis pecah seorang perempuan dibalik tirai jendela yang kusut)

Masih terasa sakitnya kini

Ada seseorang berencana menyelamatkan ia perempuan

Yang pernah benar-benar merasa terpuruk

Bahkan bisa dibilang sudah ambruk, tak lagi ada harapan untuk tetap hidup

Dan tetap dia menjadi penenang

Dia menang, menyelinap kala hati perempuan sedang goncang

Hatinya terkoyak, seperti biawak sedang merangkak

Sudah mulai membaik, ia datang menarik

Sudah mulai berdiri kokoh

Dengan lancang nyatakan "Aku hidupmu, untukmu, milikmu"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun