Mohon tunggu...
Enny Ratnawati A
Enny Ratnawati A Mohon Tunggu... Menulis untuk meninggalkan jejak kebaikan dan menghilangkan keresahan

Enny Ratnawati A. -- Suka menulis --- Tulisan lain juga ada di https://www.ennyratnawati.com/ --- Contact me : ennyra23@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Dari Toko Emas ke Genggaman Tangan : Menuju Merdeka Finansial Bersama Tabungan Emas Pegadaian

9 Agustus 2025   12:53 Diperbarui: 12 Agustus 2025   16:16 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tabungan emas Pegadaian (foto : kompas money)

Memiliki tabungan emas di Pegadaian hal baru buat saya. Biasanya membeli atau menjual emas ya di toko emas. Ternyata menarik juga.

Pengalaman memiliki emas, yang benar-benar dibeli dengan uang sendiri mungkin sekitar 2004. Saat itu sudah tiga tahun bekerja dan punya uang tabungan yang lumayan. Daripada uang ditabung di bank saja, kepikiran untuk dibelikan emas sebagiannya. Jujur saat itu belum kepikiran jangka panjang apa untungnya punya emas. 

Apalagi soal investasi emas. Intinya beli emas, ya bisa dipakai buat perhiasan. Dan kalaupun ingin dijual lagi juga gampang-gampang banget.

Emas pertama ini dibeli di Pasar Cikini Jakarta seberat 10 gram. Dan tahukah harga emas saat itu? Hanya 100K saja. Jadi beli 10 gram mengeluarkan uang 1 juta rupiah saja. Emas yang dibeli saat itu adalah emas perhiasan berbentuk  cincin.

Kenapa cincin? Ya karena lebih gampang buat dipakai-pakai sehari-hari. Kalau misal harus beli anting emas, saya agak malas sih, apalagi ketika kecil dulu, sering banget anting emas yang dibelikan orang tua tercecer begitu saja. Hilang entah dimana.

Sayangnya, cincin emas yang saya beli di 2004 ini,  beberapa tahun kemudian karena ada hal mendesak, berat hati harus dijual. Namun seingat saya, saat itu di pertengahan 2017 , menjual cincin ini sudah dapat untung yang lumayan juga. 

Per gram nya dihargai 300K, sehingga cincin terjual diharga 3 jutaan. Harga 300K per gram nya pun karena bentuknya perhiasan. Sedangkan emas 24 karat saat itu sudah bernilai lebih tinggi per gramnya.

Lumayan kan, modal beli hanya 1 juta, dipakai bertahun-tahun dan ketika dijual masih dapat uang  3 jutaan. Alhamdulillah uang penjualan emas itu juga sangat membantu keperluan saat itu.

Hari-hari selanjutnya ternyata bukan hal mudah membeli emas lagi. Apalagi dengan nilai yang besar. Kalaupun beli emas, paling-paling cincin 5 gram an. Atau di lain waktu,  beli emas Antam bersertifikat, meskipun tidak banyak-banyak juga nilanya.Hanya dikisaran 1-5 gram an saja.

Karena rajin membeli kecil-kecilan ini, eh ternyata emas bersertifikatnya, pas dilihat-lihat lagi sudah banyak juga.

Hanya yang jadi masalah, perlu dipikirkan juga soal penyimpanan emas-emas ini. Jadi tak sekedar mampu beli emasnya tapi juga soal keamanannya. Apalagi bentuknya kecil-kecil saja. Selip dikit bisa tercecer atau menghilang. Untungnya belum pernah sih mengalami hal seperti ini. Namun ada kawan yang pernah mengalaminya bahkan sampai kapok katanya membeli emas non perhiasan, apalagi yang nilainya 1 gram atau kurang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun