Mohon tunggu...
Ernip
Ernip Mohon Tunggu... Administrasi - Wanita dan Karyawan swasta

Terima kasih sudah berkunjung!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Saat Kita Harus Jaga Kesehatan, Kamu Melakukan Apa?

15 September 2020   12:22 Diperbarui: 15 September 2020   12:46 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Tidak terasa sudah lewat satu semester kita menjalani kehidupan yang sangat jauh berbeda dari sebelumnya. Pandemi memutarbalikkan aktivitas seperti membalikkan telapak tangan. Satu semester lewat sudah, apa yang sudah saya lakukan?

Pertanyaan ini cukup menggetok kepala saya. Oh iya, ini pertanyaan beberapa waktu lalu saat saya menonton webinar online.

Beberapa kali mengikuti webinar yang menolong saya untuk menghadapi pandemi ini seperti webinar yang berhubungan dengan hal yang bersifat rohani. Selain webinar yang berhubungan dengan bidang pekerjaan.

Entah kenapa, barangkali karena masa PSBB dan New Normal yang terasa sangat berbeda dari kehidupan sebelumnya, saya merasa harus lebih menata hati dan pikiran untuk menghadapi masa baru ke depan.

Webinar yang diadakan seperti ini membuat saya merasa lebih berani saja menghadapi hal apapun yang terjadi ke depan. Entah itu sakit-penyakit, tekanan pekerjaan, dan lain sebagainya. 


Syukurnya, dalam keadaan seperti ini ada banyak webinar yang diadakan di berbagai tempat. Bahkan dulunya gak bisa dijangkau sekarang dengan online bisa menjadi peserta dengan mudah.

Pandemi, PSBB, New Normal yang membuat kita lebih banyak di rumah saja, tidak sedikit membuat stress. Makanya ketika new normal, ada banyak orang berlibur. Pada bulan Agustus lalu saja, tempat-tempat wisata sempat ramai, seperti puncak. Hal ini disebabkan oleh karena kebanyakan sudah bosan di rumah dan tidak dapat menahan diri lagi---Maaf tidak menyertakan data tetapi saluran berita nasional mengatakan begitu.

Di tengah keadaan seperti ini, penting sekali kita berusaha sehat secara jasmani dan rohani. Walaupun pada akhirnya, sakit dan stress akan datang juga. Seenggaknya kita bisa menangani, mengurangi atau mungkin mampu mencari pertolongan dari pihak lain.

Ngomong-ngomong tentang kesehatan, saya akhirnya bisa yoga sendiri. Sebelum covid-19, saya dan teman pernah berangan-angan yogaan di tempat les atau belajar dari temannya. Sesuatu yang gak pernah terjadi. Hihi. 

Pandemi memaksa saya akhirnya mencoba beryoga sendiri melalui youtube. Olahraga yang dapat saya lakukan di rumah. Itu salah satu cara saya mengurangi stress dan agar badan seenggaknya mengeluarkan keringat. Lama-lama saya cukup menikmatinya.

Selain itu tentu saja, satu hal yang harus kita perhatikan ialah kesehatan badan melalui makanan yang kita konsumsi.

Usahakan makan teratur dengan gizi yang seimbang. Sayangnya saya melewatkan hal ini hingga beberapa kali. Keteledoran saya menyebabkan saya mengalami gangguan di bagian perut, semacam asam lambung atau sakit maagh. Gangguan yang sudah lamaa sekali tidak muncul. 

Semuanya karena saya tidak disiplin makan. Kadang saat work from home saya menunda-nunda waktu makan dan menggantikan jam makan dengan cemilan snack atau buah saja.

Ujung-ujungnya menyesal setelah mengalami gangguan pencernaan. Coba saja teratur makan! Tapi ya sudahlah, sekarang waktunya menata kembali hidup. Kita harus tetap maju, kan?

Salah satu hal yang saya lakukan ialah menambah asupan makanan dan lebih memilih jenis-jenis makanan, sayuran, buahan, protein, karbohidrat.

Madu, salah satu asupan yang biasanya saya konsumsi sekarang ini. Sedari kecil keluarga kami pengonsumsi madu. Hanya, pernah waktu itu saya dapat madu dengan tekstur dan rasa aneh. Karenanya saya tidak mengonsumsi madu dalam waktu lama.

Waktu itu ketika pulang dari rumah oleh mamak saya diberikan sebotol madu. Bersamaan dengan sejuta nasehat agar jaga kesehatan, mamak tersayang memberikan sebotol madu. Katanya minum madu bagus untuk kesehatan. Taulah kan mamak-mamak, perhatian pada anaknya. Sebenarnya bisa saja sih saya beli tapi dapat madu dari mamak itu sesuatu sekali!

Sejak kecil memang keluarga kami rutin mengonsumsi madu. Rumah opung (baca: kakek-nenek) tepatnya di salah satu kamar gudang, ada sarang lebah. Disana banyak tanaman dan lebah itu ada saja menghuni sudut-sudut rumah orang.

Opung membiarkan sarang lebih itu begitu saja. Katanya asalkan tidak diganggu, mereka tidak mengganggu. Saya salah satu yang pernah disengat lebah sewaktu kecil dan bengkaknya besar sekali. Hahaa.

Nah, kalau sudah panen dengan cara pengasapan, kami punya banyak stok madu. Sekarang, opung doli (kakek) sudah tiada dan rumahnya tidak dihuni, tidak ada lagi yang memanen madu itu. Terus, jadilah mamak membeli madu dari orang lain.

Setibanya saya di kos, saya memasukkan madu itu ke kulkas dalam rangka mempertahankan kualitasnya. Beberapa kali sudah minum sebelumnya sebelum saya masukkan ke kulkas. Pas saya minum, rasanya kok sangatt beda ya, manisnya itu beda dari madu yang biasa saya minum sejak kecil.  

Saya coba (paksa) berpikir positif saja, mungkin karena ini madu yang berbeda, yang madunya berasal dari jenis tanaman yang berbeda di "daerah" tersebut. Madu mengambil inti sari bunga. Jenis bunga yang hinggapi akan mempengaruhi rasanya (mungkin saja kualitasnya).

Madu itu cukup lama di kulkas, karena dari awal rasanya sudah beda saya sangat enggan meminumnya. Sampai akhirnya berminggu-minggu, jreng... jreng... madu itu agak membeku. Lalu keluarkan dan letakkan di atas kulkas. Lama-lama muncul lapisan warna putih di bagian bawah dan lapisan cair warna seperti madu di bagian atas.

Melihatnya begitu saya langsung membuang dan tidak minat lagi mengonsumsi madu. Hingga waktu agak lama, saya jadi illfeel sama yang namanya madu. Sampai akhirnya saya memberanikan diri membeli madu secara online dan rutin kembali mengonsumsinya.

Nah, kali ini saya mengonsumsi madu de'farm. Ini madu dengan brand baru yang pertama kali saya coba. Madu murni yang diekstrak dari berbagai spesies bunga liar. 

Menurut informasi yang saya baca, De'farm Natural Honey diproses secara natural dan higenis agar kandungan vitamin, mineral, dan enzimnya tetap terjaga dengan baik. Madu yang rasanya jelas sangat beda waktu saya dapat yang enggak enak. Mirip dengan madu yang biasa saya konsumsi akhir-akhir ini.

Setiap merasa perut sudah kosong saya rutin mengonsumsi madu untuk menghindari kekosongan perut apalagi kalau pagi-pagi. Biasanya saya menyertakan untuk teh sebagai pengganti gula dan untuk tambahan saat saya sarapan oatmeal atau sejenisnya.

Saya pikir ini akan menjadi salah satu pilihan brand madu untuk ke depannya saya konsumsi. Ngomong-ngomong, biasanya teman-teman beli madu jenis apa dan dimana?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun