Mohon tunggu...
dedy riyadi
dedy riyadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

saya hanya ingin jadi terang dunia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kisah Mahabarata - Karna Putra Surya

28 Maret 2011   07:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:22 1517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Raja kerajaan Vrish, Kuntibhoja adalah seorang yang mandul. Karena tidak mempunyai anak, dia mengangkat seorang puteri dari saudaranya. Puteri itu dinamakan Kunti. Dia seorang gadis yang menyenangkan dan berkelakuan baik. Suatu ketika, Resi Durvasa, seorang resi yang hebat dan ditakuti oleh banyak orang karena perangainya yang keras mengunjungi Raja Kuntibhoja. Durvasa sangat senang dengan pujian yang diberikan oleh Kunti Sang Dara. Saat berpisah, Durvasa memberi anugerah kepada Kunti. Dia mengajarkan sebuah mantera kepadanya yang apabila diucapkan dia dapat mengundang dewa siapa pun untuk datang kepadanya. Karena Kunti masih sangat muda dan penuh dengan rasa penasaran, suatu ketika saat melihat cahaya matahari jatuh di atas sungai di dekat istananya, dia merapal mantera itu. Semuanya karena rasa penasarannya tanpa menyadari apa maksud dari mantera itu. Tiba-tiba, Dewa Surya sudah berdiri di samping Kunti yang menjadi kebingungan. Ketika Dewa Surya memberitahukan apa arti dari mantera yang dirapalnya, Kunti sangat ketakutan dan memohon kepada Dewa Surya untuk mengampuni kelancangannya itu karena dia sungguh-sungguh tidak tahu (karena masih muda). Dewa Surya menegaskan bahwa mantera yang diberikan oleh Resi Durvasa adalah mantera yang tidak sembarangan dan pasti berhasil. Dewa Surya tetap memberikan kepada Kunti seorang anak tetapi karena Kunti masih muda maka Dewa Surya mengasihi dia dengan mengatakan bahwa setelah melahirkan anak itu, kegadisan Kunti akan pulih kembali dan Kunti akan dibebaskan dari dosa-dosanya. Pada waktunya, lahirlah seorang anak dari Kunti. Anak yang luar biasa dan lahir bersamaan dengan sebuah 'Kavacha' dan sebuah 'Kundala'. Setelah melahirkan, Kunti membungkus anak itu dengan kain sutera dan menempatkannya pada sebuah keranjang kayu dan melarungnya di sungai Gangga. Dia tidak pernah bisa melupakan anaknya yang bersinar dengan Kavacha dan Kundala yang dimilikinya. Bersambung - Kutukan Pandu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun