Mohon tunggu...
Andry Napitupulu
Andry Napitupulu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seseorang yang ingin terus belajar dan tetap belajar

Berasal dari Keluarga seorang Petani, sejak kelas 2 Smp sudah merantau kekota lain dan tidak tinggal bersama orangtua, sampai saat ini ia ingin memulihkan persoalan yang saat ini terjadi di dalam keluarganya, dan ia ingin meraih keberhasilan menjadi orang sukses yang kemudian dapat dicontohkan oleh orang lain dari dirinya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Spiritualitas: Politik Itu Seni"

13 Juli 2021   17:48 Diperbarui: 13 Juli 2021   17:57 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Mungkin Ini akan terdengar sebagai suatu pembuka bacaan yang klise, namun kata 'Politik' sudah menjadi bagian dari makanan sehari-hari kita sebagai masyarakat Indonesia, namun sebelum membahas tentang 'Politik' , terlebih dahulu kita mengupas kembali kata dari 'Spiritualitas' yang saat ini sudah jarang dibahas.

Istilah spiritualitas seringkali disalah artikan dan dilihat sebagai sesuatu yang konteksnya sama dengan agama, keyakinan tertentu, aturan moral dan tradisi -- tradisi. Spiritualitas pada dasarnya bukanlah sesuatu yang formal, terstruktur dan terorganisir seperti agama pada umumnya. 

Spiritualitas berasal dari kata 'spiritus' yang artinya adalah nafas kehidupan. Spirit merupakan kekuatan yang tidak terlihat yang memberikan nafas bagi kehidupan kita, menghidupkan kita, dan memberikan kita energi. Spirit membantu kita dalam mendefinisikan kebenaran, keunikan diri sesungguhnya dalam diri kita dan menegaskan individualitas kita. Sedangkan agama berasal dari bahasa latin yaitu 'religio' yang artinya adalah kepercayaan atau koneksi. Agama pada umumnya merepresentasikan jalan spiritual seseorang, kemudian Agama merupakan suatu sistem tua untuk suatu kekuatan yang tidak terlihat.

Spiritualitas dan agama merupakan suatu konteks yang berbeda namun selalu beriringan. Spiritualitas lebih melihat kedalam batin menuju kesadaran akan nilai -- nilai universal seseorang, Sedangkan agama melihat keluar diri seseorang menggunakan ritus (tata cara keagamaan) formal dan kitab suci. Agama lebih melihat kepada orientasi eksternal sedangkan spiritualitas mencakup bagaimana seseorang memandang kedalam batinnya. Jadi, spiritualitas dapat dijangkau oleh semua orang baik yang religius maupun yang tidak.

Spiritualitas merupakan proses transformasi melalui berbagai aspek kehidupan yang terintegrasi meliputi fisik, emosional, pekerjaan, intelektual dan rasional. Spiritualitas sangat berkaitan dengan kreativitas, cinta, pengampunan, kasih sayang, kepercayaan, penghormatan, kebijaksanaan, keyakinan, dan rasa akan kesatuan.

Sebagai manusia, kita dibentuk dari tubuh, pikiran, emosi dan jiwa (spirit). Spiritualitas memberikan ekspresi bahwa ada sesuatu didalam diri kita; yang berkaitan dengan perasaan, dengan kekuatan yang datang dari dalam diri kita, dengan mengetahui diri terdalam kita. 

Spiritualitas merupakan sebuah istilah dimana banyak orang menginginkannya untuk dapat dimasukan kedalam kehidupan kita. Spiritualitas dapat merefleksikan nilai seperti memberikan kontribusi kepada umat manusia serta alam semesta. Peran spiritualitas sangat berperan penting bagi kehidupan kita baik terhadap kehidupan berkeluarga, beragama bahkan pada kehidupan kerja kita.

Spiritualitas membantu individu dalam menemukan makna dan tujuan dalam hidup mereka dan lebih menunjukkan nilai personalnya. Nilai personal ini merefleksikan hasrat untuk membuat perbedaan dan membantu untuk membuat dunia lebih bermakna. Maka dari itu, memiliki spiritualitas dikehidupan sehari--hari sangat penting untuk membuat kita menjadi individu yang utuh dan bermakna.

**

Selanjutnya,  bicara tentang politik bahwasannya politik ialah seni yang dimana setiap usaha dan kegiatan itu pasti harus bermulai dari politik atau bagaimana cara kita dapat menyelesaikan sesuatu ataupun memecahkan permasalahan yang saat ini sedang kita alami. 

Namun,  apakah Politik itu menjadi asupan yang kita santap dengan penuh antusiasme? Jawabannya : Tentu tidak.  Karena pembahasaan Politik di sekeliling kita cukup memperhatikan Mulai dari grup WhatsApp keluarga yang berbeda pendapat atau laman media sosial yang dipenuhi pernyataan muak akan kampanye hitam, sampai istilah 'office politics' di lingkungan kerja yang dikonotasikan sebagai hal negatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun