"Malas Bu, meskipun lulus dan nilai baik, tetap saja tidak bisa melanjutkan, karena tidak ada biaya."
Bagi sekolah saya yang berada di pedesaan, saya sering mendengar jawaban seperti itu. Sebuah jawaban keputusasaan dan tidak lagi bersemangat untuk meraih cita-cintanya.
Seorang guru tidak boleh bosan memberi motivasi kepada siswa betapa pentingnya belajar dan mencari ilmu. Bahwa belajar itu bukan alat meraih sukses. Namun belajar itu merupakan sebuah kewajiban bagi umat manusia. Bahwa sekolah itu bukan satu-satunya alat untuk meraih sukses, karena sukses tanpa belajar itu seperti berjalan tanpa penerangan, akan menjadi gelap.
Motivasi Wujudkan Kompak dalam Berkelompok
"Bu, saya ganti kelompok boleh? Saya tidak nyaman satu kelompok dengan si Adel," begitu kata Lia setelah pembagian kelompok belajar.Â
Pilih-pilih teman memang tidak dilarang, bahkan agama juga mengajarkan untuk memilih teman yang baik, agar tidak terpengaruh sifat buruk.
Namun bila menolak teman dalam belajar, maka ini perlu ada pengarahan dan bimbingan seorang guru. Karena salah satu karakter yang harus diwujudkan oleh lembaga pendidikan adalah bisa bersosial dengan temanya.
Motivasi Cara Menerima Kritikan
Namanya juga manusia, tidak ada makhluk yang sempurna di dunia ini, apalagi anak-anak. Setiap gerak dan penampilan selalu menjadi bahan komentar yang lain. Bahkan terkadang dengan dalih bercanda, jadi meskipun ada teman yang tersakiti dengan segala kritikannya, dianggap lebay, alay atau manja.
Kondisi yang dialami siswa ini belum tentu semua orangtua paham, karena bersosial mereka ketika di sekolah, sementara di rumah tentu baik-baik saja bersama keluarganya.Â
Nah, di sinilah peran penting seorang guru. Memberi nasihat yang baik kepada tukang komen, dan memberi dukungan untuk tetap tegar dan berpikir positif apabila mendapat kritikan negatif dari temannya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!