Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ini Cara MTsN 2 Blitar Menguatkan Pendidikan Karakter Siswa

9 Mei 2021   08:59 Diperbarui: 9 Mei 2021   12:10 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengalaman ini merupakan pelajaran berharga yang dirasakan oleh anak. Bagaimana mereka harus ihlas, setelah jerih payahnya harus dibagikan kepada orang lain. Bagaimana mereka harus bersikap ramah ketika memberikan takjil ini kepada para pengguna jalan, yang tentunya karkaternya beraneka warna.

Dalam peroses pembagian makan ini, tercermin dari sikap para siswa ini, bentuk peduli, menghargai, dan empati kepada sesama. Melalui pembelajaran langsung dalam kehidupan nyata seperti inilah akan membentuk karakter anak yang peduli dan penuh empati kepada sesama.

Membentuk jiwa kewirausahaan

Menurut Wikipedia, Kewirausahaan atau entrepreneurship adalah proses kegiatan kreatifitas dan inovasi yang menciptakan perubahan dengan memanfaatkan peluang dan sumber-sumber yang ada untuk menghasilkan nilai tambah bagi diri sendiri dan orang lain serta memenangkan persaingan.

Pembagian takjil yang dilaksanakan oleh siswa MTsN 2 Blitar ini memang tidak menerima sajian makanan instan dari pihak lain atau usaha kuliner ahli, melainkan bahan mentah. Dengan bimbingan guru, anak-anak yang masih berumur 15 tahun ini mengolah bahan makanan mentah menjadi makanan siap saji. Menu yang disajikan pun setiap hari berganti, seperti minumanya kolak kacang hijau, singkong, dawet, jenang. Sedangkan makananya seperti nasi bakar, nasi lodeh, nasi krawu, dan lain-lain.

Melalui menu yang beragam ini tentu akan menambah ilmu bagi anak tentang hal-hal yang berhubungan dengan usaha kuliner. Tahapan selanjutnya adalah bagaimana mengemas dan menyajikan makanan ini menjadi menarik bagi orang lain. Tentu ini merupakan pengalaman yang berharga bagi anak ketika mereka harus menjadi orang yang mandiri di tengah-tengah masyarakat.


Pengalaman adalah guru terbaik, ungkapan ini mengandung makna bahwa dalam hidup ini diperlukan bekal pengalaman yang nyata agar dapat menjalani kehidupan ini dengan benar. Dari peristiwa yang dialami secara langsung oleh anak, pasti akan menjadi simpanan ingatan yang membekas dalam memori siswa.

Semoga kita semua senantiasa mendapatkan pentunjuk dari Allah SWT dalam menjalankan kekholifahan sehari-hari. Amin.

Enik Rusmiati

Blitar, 8 Mei 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun