Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Berharap Rahmat

5 April 2020   16:54 Diperbarui: 5 April 2020   16:54 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kala kengerian datang mencekam
Melanda seluruh jagat alam
Semua makhluk dipaksa bungkam
Bersembunyi dan mendekam

Jalanan mendadak sepi
Orang tua mengurung diri
Anak-anak berhenti berlari
Pedagang menggulung tirai

Masjid, gereja, pura dan vihara
Menjadi ruang tunggu tak terpelihara
Jamaah tak tahan dengan segala dera
Yang telah tertulis pada tiap-tiap bahara

Hanya satu jalan untuk kembali bermunajat
Bukan sekadar menakar satu isyarat
Bersimpuhlah dengan selalu berharap rahmat
Bahwa hanya Tuhan tempat kembalinya umat

Blitar, 5 April 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun