Inilah jawaban atas semua raguku
Pada hujan yang telah membasahi daun-daun mahoni
Juga tembikar yang tidak pernah protes karena hujan tak mau menyapanya
Selama musim kemarau tahun lalu
Aku telah memberikan seluruh  kelopak-kelopak kamboja untuk kau suntingkan pada nirwanamu
Pun telah aku sematkan selembar daun perdu yang selalu aku tulis sebuah pesan untuk  keniscayaan yang kau inginkan
Dawai karsaku bergerak indah tanpa meminta puja pada rumput-rumput yang selalu mendongak menatapku
Karena aku layaknya banar yang hanya ingin bertahta dalam istanaku
Biar gonggongan srigala mengetarkan setiap lorong aku masih bersikukuh
Namun kini,
Ketika musim semi yang aku tunggu tiba
Ketika bulan menutupi malamnya
Kau justru merengkuh sinar itu dengan angkuh berpaling
Berlari dengan sebuah senyum kemenangan
Dan pilihanku
Aku hanya ingin diam
Dan barsajak indah tentangmu
Blitar, 15 November 2019