Siang ini aku ingin bercerita, karena diamku sudah tak bisa lagi dimaknai oleh jiwa-jiwa yang katanya tidak pernah lelah.
Aku ingin bercerita tentang lelaki tua yang tidak mau dianggap telah lama menikmati suara burung dan jeritan malam, yang tidak pernah mau menyampaikan pesan dari ranting-ranting pohon yang berdesing di sekitar rumahnya.
Aku juga ingin bercerita tentang perempuan berkerudung merah jambu, yang selalu berdiri di antara angin dan hujan, yang selalu berteriak bila harga dirinya terinjak oleh ketidakadilan.
Aku akan bercerita tentang pemerhatiku yang setia memerhatikan sanggulku, alisku, bulu mataku, ketebalan bedakku, gincuku, bahkan selalu menanyakan berapa kali kali aku berdialog dengan sepasang mata biola.
Aku tetap akan bercerita tentang pagi yang selalu sibuk dengan tuntutan alam, tentang siang yang selalu di keluhkan panasnya, tentang senja yang selalu di puja-puja, juga tentang malam dalam pangkuan cakrawala.
Dan tidak lupa, aku akan bercerita tentang pembaca yang malu-malu berkomentar, yang sudi mengindahkan, yang penuh cinta menikmati dan yang pongah tanpa senyuman.
Blitar, 17 Februari 2019