Di balik sebotol air jernih berlabel VOCA---Air Minum Dalam Kemasan karya Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro---terdapat kisah tentang semangat muda, inovasi tanpa henti, dan dedikasi untuk membawa riset lebih dekat pada kehidupan nyata.
Dialah Abdullah Malik Islam Filardli, S.T., M.T., sosok dosen muda Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Vokasi UNDIP yang kini menakhodai Teaching Factory "VOCA", sebuah laboratorium kewirausahaan berbasis produksi air minum dalam kemasan.
Lahir di Jakarta, 15 Agustus 1996, Malik dikenal bukan hanya sebagai akademisi muda yang penuh semangat, tapi juga sebagai peneliti aktif di bidang teknologi membran, inovator yang menembus batas teori, serta figur inspiratif bagi mahasiswa vokasi untuk berani berpikir aplikatif dan visioner.
Dari Membran hingga Air Kehidupan
Berawal dari riset tentang rekayasa membran polietersulfon dan material berpori untuk filtrasi cairan, Malik membawa keahlian itu ke arah yang lebih membumi --- menghadirkan teknologi pemurnian air yang efisien, higienis, dan sesuai standar industri.
Kini, hasil penelitian yang selama ini berputar di laboratorium, menjelma nyata menjadi produk Air Minum Dalam Kemasan "VOCA" --- simbol dari kolaborasi antara sains, pendidikan, dan kewirausahaan di lingkungan Sekolah Vokasi UNDIP.
Melalui Teaching Factory VOCA, mahasiswa tak hanya belajar teori, tetapi juga mengalami langsung proses industri riil: mulai dari pemurnian air, pengemasan, kontrol kualitas, hingga strategi distribusi.
Di tangan Malik, teaching factory bukan sekadar program pendidikan, tapi gerakan membangun generasi vokasi yang mandiri dan berdaya saing.
Jejak Prestasi yang Tak Terhitung
Sejak masa mahasiswa, Malik telah menorehkan ratusan prestasi --- dari tingkat nasional hingga internasional:
Juara 1 LKTI METAMORFOSA UGM 2016,
Finalis Chem-E-Car Malaysia & Asia Pacific,
Best Product Innovation UCC-UNEJ,
hingga Presentasi Roadmap Terbaik dari Kemenristekdikti (2019).
Kini, di usianya yang masih muda, Malik telah mempublikasikan lebih dari 10 artikel ilmiah internasional di jurnal bereputasi seperti ACS Omega, Materials Today, Food Research, hingga Molekul, dan mengantongi tiga hak cipta atas hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Bersama timnya, ia juga aktif melakukan program pemberdayaan UMKM, membantu pelaku usaha kecil meningkatkan kualitas produk olahan melalui penerapan teknologi tepat guna --- dari mesin spinner keripik hingga sistem homogenisasi jajan pasar.
Dari Kampus untuk Kemandirian Negeri
Sebagai Direktur Teaching Factory VOCA, Malik tak hanya membangun sistem produksi air minum, tapi juga membangun ekosistem pembelajaran inovatif yang menjembatani dunia kampus dan dunia industri.
Di bawah kepemimpinannya, VOCA menjadi ikon hilirisasi riset vokasi UNDIP --- mengajarkan bahwa sains sejati adalah ketika pengetahuan bisa dirasakan manfaatnya langsung oleh masyarakat.
"Inovasi bukan hanya tentang menemukan sesuatu yang baru, tapi tentang menjadikan ilmu berguna untuk sesama," ujar Malik dengan senyum rendah hati, di sela kesibukannya meninjau lini produksi VOCA di Tembalang.
 Abdullah Malik Islam Filardli, S.T., M.T. ---
sebuah nama yang menegaskan bahwa usia muda bukan alasan untuk berhenti bermimpi,
tapi alasan untuk melangkah lebih jauh membawa perubahan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI