Mohon tunggu...
M. Endy Yulianto
M. Endy Yulianto Mohon Tunggu... Dosen Vokasi Undip

Hobi rekreasi dan menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dari Laboratorium ke Inovasi: Kiprah Yusuf, Dosen Muda Vokasi UNDIP yang Penuh Gagasan

9 Oktober 2025   07:54 Diperbarui: 9 Oktober 2025   07:49 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yusuf Ma'rifat Fajar Azis, S.T., M.T., dosen muda TRKI Sekolah Vokasi UNDIP/dokpri

Semangat muda, dedikasi tinggi, dan kreativitas tanpa batas --- tiga hal itulah yang menggambarkan sosok Yusuf Ma'rifat Fajar Azis, S.T., M.T., dosen muda dari Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro. Lahir di Blora pada 6 November 1995, Yusuf bukan sekadar akademisi yang menulis dan meneliti, tetapi juga pencipta inovasi nyata yang menyentuh masyarakat luas.

Lulusan Teknik Kimia Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Magister Teknik Kimia Universitas Diponegoro ini menaruh perhatian besar pada pengolahan bahan alami dan inovasi pangan berkelanjutan. Tesisnya tentang peningkatan protein ikan gabus menggunakan ultrasound-assisted extraction menjadi pijakan awal untuk riset-riset berkelas internasional yang kini ia hasilkan.

Nama Yusuf kini tercatat di berbagai jurnal bereputasi, di antaranya Food Chemistry: X dan Cogent Food & Agriculture, dengan riset tentang protein konsentrat ikan, karbohidrat prebiotik, hingga pemanfaatan biji buah eksotis Indonesia. Jejak akademiknya juga bisa dilacak melalui Scopus ID: 57666095300 dan Sinta ID: 6906073.

Tak berhenti di publikasi, Yusuf juga aktif menciptakan karya inovatif yang berorientasi pada solusi dan edukasi masyarakat. Tercatat lebih dari 10 Hak Kekayaan Intelektual (HKI) telah ia hasilkan dalam dua tahun terakhir --- mulai dari video pembelajaran eco-enzyme dari limbah buah, inovasi fermentasi pangan seperti "Tape Ketan Pisang", "Kimchi Nusantara", hingga "Soya Yogurt Nanas (Pinasoy)". Semua karya ini menunjukkan kiprahnya dalam menggabungkan ilmu, kreativitas, dan kebermanfaatan sosial.

Tak hanya di laboratorium, Yusuf juga turun langsung ke masyarakat melalui berbagai program pengabdian dan pemberdayaan UMKM, seperti inovasi serbuk minuman herbal berbahan dasar gula aren dan kunyit, serta teknologi tepat guna bagi UMKM kerupuk ikan nila di Pemalang. Upaya ini sejalan dengan misi SDGs pilar lingkungan --- konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.

Dengan sertifikasi sebagai Asesor Kompetensi BNSP (2024--2027), Yusuf juga turut membangun budaya mutu dan profesionalisme di lingkungan akademik. Dedikasi dan semangatnya menjadi contoh nyata bahwa usia muda bukan penghalang untuk berprestasi, berinovasi, dan menginspirasi.

Di tangan dosen seperti Yusuf Ma'rifat Fajar Azis, masa depan inovasi vokasi Indonesia tampak semakin cerah --- penuh ide segar, berpijak pada sains, dan berdampak nyata bagi masyarakat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun