Apakah anda salah satu dari sekian banyaknya penggemar “om telolet om”? Tidak mengherankan jika anda juga menggemari “om telolet om”, kata yang baru-baru saja menjadi viral di media sosial. Bahkan para artis luar negeri ikut mentweet “om telolet om” di akun media sosial mereka. Sehingga jangan heran , jika remaja Indonesia sedang mengalami kegandrungan terhadap “om telolet om”. Mulai dari remaja di kota-kota besar hingga remaja yang ada di daerah ikut berburu “om telolet om”. Bahkan bukan hanya para remaja, anak-anak hingga orang dewasa juga berburu “om telolet om”. Tingkah mereka saat berburu “om telolet om” kadang mengundang tanya, serta tak ayal banyak orang yang tertawa melihat tingkah laku mereka.. Jangan dikira berhenti sampai disitu “om telolet om” sampai dibuat menjadi lagu, mulai dari lagu dangdut hingga lagu dj. Mulai dari kampung hingga luar negeri. Yang hanya berawal dari desa sekarang bisa go international. HEHEHE bukan hanya artis namun klakson bis juga bisa.
Jangan disangka para remaja yang berburu “om telolet om” semudah yang kita bayangkan, karena tidak semua bis meliki klakson seperti bunyi yang sedang viral saat ini. Para supir bis mengakui bahwa memang hanya bis-bis tertentu yang memiliki klakson “om telolet om”. Menjadi pertanyaan, sebenarnya berapa harga klakson tersebut, sehingga hanya bis-bis tertentu yang memiliki klakson tersebut. Kisaran harga untuk klakson tersebut antara 250.000 hingga jutaan rupiah jika mereka membelinya secara online.
Dengan kisaran harga 250.000 biasanya klaksonnya hanya memiliki 3 corong. Harga tersebut tergantung dengan banyaknya corong pada klakson tersebut. Sempat ada pengakuan dari seorang supir bis yang mengatakan bahwa klakson miliknya seharga 2,5 juta rupiah harga itu sudah termasuk murah karena corong yang diberikan untuk membunyikan klakson tersebut sebanyak 6 buah. Setelah mendengar harga itu? Apa yang ada di kepala anda? Mungkin akan ada sebagian orang yang berpikir untuk apa mengeluarkan ratuasan ribu hingga jutaan rupiah hanya untuk sebuah klakson. Tapi di mata para supir bis hal itu menjadi kebanggaan tersendiri, karena tidak semua bis dapat memasang klakson seperti itu.
Apa lagi setelah klakson “om telolet om” menjadi viral, bis yang biasanya dianggap menjadi biang kemacetan karena ukurannya yang besar, sekarang kedatangannya malah ditunggu-tunggu. Dan sekarang sudah menjadi rahasia umum, bila ada segorombolan remaja yang ada di pinggir jalan, tidak perlu dipertanyakan lagi mereka sedang apa. Benar saja mereka sedang menunggu “om telolet om”.
Viralnya “om telolet om” ini bagi Indonesia diharapakan bisa memperkenalkan Indonesia ke mata dunia dengan berbagai keunikan yang dimiliki bangsa ini.
