Mohon tunggu...
Endro S Efendi
Endro S Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Praktisi hipnoterapis klinis berbasis teknologi pikiran. Membantu klien pada aspek mental, emosi, dan pikiran. Aktif sebagai penulis, konten kreator, juga pembicara publik hingga tour leader Umroh Bareng Yuk. Blog pribadi www.endrosefendi.com. Youtube: @endrosefendi Instagram: @endrosefendi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Liburan ke Afrika versi Baluran, Yuk...

17 Desember 2019   08:45 Diperbarui: 17 Desember 2019   08:54 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


Musim liburan telah tiba. Bagi yang belum punya rencana berlibur, destinasi satu ini patut dicoba. Bagaimana kalau berlibur ke Afrika. Jalan-jalan ke padang savana. Tapi ini bukan Afrika yang jauh di benua lain sana. Lokasinya masih di Indonesia kok, yakni di ujung timur Pulau Jawa, di Situbondo -- Jawa Timur, tepatnya di Taman Nasional Baluran.

Untuk menuju ke lokasi ini, akses termudah adalah melalui Banyuwangi. Meski masuk wilayah Situbondo, namun Taman Wisata Baluran memang lebih dekat diakses dari Banyuwangi karena lokasinya memang di wilayah perbatasan Banyuwangi.

Ketika saya ke lokasi ini, saya memilih akses menggunakan jalur kereta api dari Surabaya dan turun di Stasiun Ketapang. Ini adalah stasiun paling ujung di timur Pulau Jawa. Bagi yang ingin ke Pulau Bali, dari Stasiun Ketapang ini cukup berjalan kaki 10 menit sudah bisa sampai ke Pelabuhan Ketapang dan bisa menyeberang menggunakan kapal feri ke Bali.

Begitu tiba di Stasiun Ketapang, tidak sulit untuk mendapatkan motor sewaan. Harga sewanya Rp 75 ribu per hari. Begitu keluar Stasiun Ketapang, silakan berjalan kaki ke luar stasiun, dan di sebelah kiri sudah ada beberapa yang menawarkan layanan paket wisata, penginapan murah serta sewa motor. Bagi yang naik pesawat dan turun di kota Banyuwangi, juga bisa mengakses sewa kendaraan baik motor maupun mobil, untuk menuju Taman Nasional Baluran.  

Saya memilih naik motor, karena memang kali ini saya bersama beberapa rekan, tidak bersama keluarga. Bagi yang membawa anak, tentu sebaiknya memilih menggunakan mobil. Mengendarai motor di jalur aspal yang sangat mulus dari Ketapang menuju wilayah Situbondo memakan waktu sekitar 40 menit. Jarak dari Stasiun Ketapang menuju Baluran sekitar 37 kilometer.

Di sepanjang perjalanan, mata akan dimanjakan dengan pemandangan garis pantai di sebelah kanan jalan yang cukup nyaman dipandang. Termasuk bisa melihat Pulau Bali dari kejauhan. Sementara di sebelah kiri jalan, nampak Gunung Ijen yang kokoh dan menawarkan sensasi wisata Kawah Ijen dengan apinya yang berwarna biru.

Begitu memasuki gerbang wilayah Situbondo, jarak menuju Taman Nasional Baluran sudah sangat dekat. Terdapat pintu gerbang serta papan penunjuk arah yang sangat jelas. Lokasinya di sebelah kanan jalan.

Di bagian depan areal Taman Nasional ini terdapat gedung perkantoran, dan sekitar 500 meter di bagian belakang barulah tersedia loket untuk membayar tiket masuk. Untuk motor dikenakan tarif Rp 5 ribu. Sementara pengunjung dikenakan tarif Rp 15 ribu per orang ditambah asuransi Rp 1.000.

Dari loket menuju padang Savana Bekol, jaraknya masih lumayan jauh, sekitar 13 kilometer. Sebelumnya, akses jalannya rusak. Perlu waktu bahkan hamper 2 jam untuk menuju kawasan 'Afrika' ini. Namun kini akses jalannya sudah sangat mulus, sehingga hanya butuh waktu 30 menit untuk sampai ke lokasi ini, karena laju kendaraan tidak boleh maksimal. Khawatir tiba-tiba menabrak hewan yang melintas.  

Di Savana Bekol inilah pengunjung yang beruntung bisa bertemu gerombolan hewan. Saya kebetulan hanya melihat dua ekor rusa serta banteng. Selebihnya lebih banyak bertemu monyet. Hati-hati jika membawa kantong plastik. Pasti direbut oleh gerombolan monyet, karena mereka mengira makanan, dan memang biasanya selalu berisi makanan.

Saya yang niatnya membawa bekal makanan pun harus pasrah ketika kantong plastik berisi cilok yang dibeli di pintu gerbang masuk tadi, tiba-tiba ditarik oleh seekor monyet yang cukup besar. Hanya dalam hitungan detik, makanan itu ludes oleh kawanan monyet yang kelaparan. Tak lama di kejauhan juga terlihat ada pengunjung yang teriak ketakutan, karena kantong plastiknya juga direbut monyet.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun