Mohon tunggu...
Endro S Efendi
Endro S Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Praktisi hipnoterapis klinis berbasis teknologi pikiran. Membantu klien pada aspek mental, emosi, dan pikiran. Aktif sebagai penulis, konten kreator, juga pembicara publik hingga tour leader Umroh Bareng Yuk. Blog pribadi www.endrosefendi.com. Youtube: @endrosefendi Instagram: @endrosefendi

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ramadan, Guru-guru SQI Indonesia Diajak Mesra, Kok Bisa?

4 Juni 2018   14:06 Diperbarui: 4 Juni 2018   14:33 963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Saya menjadi lebih bersabar dan bersyukur ketika mendapat materi "bungkus permen" (paradox of candy), karena di balik bungkus permen yang berat, terdapat isi permen yang lebih dasyat manisnya," ucap Fauzi Ridwan, penanggung jawab kegiatan Mesra SQI Indonesia.

(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
"Saya sampai bingung mau mengungkapkan apa? Karena rasanya tak bisa diungkapkan dengan kata kata. Saat berhasil menemukan kenikmatan dari sebuah perbedaan, maka saat itulah bisa menemukan arti sesungguhnya dari sebuah kebersamaan yang damai dan dahsyat, alhamdulillah kenikmatan yang dahsyat sudah tercipta di Sekolah Quantum Inti Indonesia," beber Lukman Hakim, peserta Mesra.

"Jujur, kami berdua dalam kegiatan Mesra tersebut, saat ada instruksi dari pemateri untuk datang ke pasangan masing-masing dengan mengungkapkan serta menuangkan rasa cinta dan kasih sayang, kami tidak bisa menahan air mata kebahagiaan kami. Subhanaallah, tak bisa diungkapkan dengan kata-kata," sambungnya. Ia berharap, indahnya kebersamaan dan keberagaman antar-agama ini senantiasa tetap terpelihara, terjaga serta istiqamah di Keluarga Besar SQI Indonesia.

Kegiatan Mesra mudah diadopsi dan baik untuk diikuti siapa saja serta apapun profesinya, karena mengajarkan tentang pentingnya seseorang berpikir positif diwujudkan dengan menerima dan bersyukur atas diri dan kehidupannya.

(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
"Dalam iman Katolik, menerima dan bersyukur adalah hal penting. Tergambar dari dimasukkannya tema pelajaran mengenai hal ini di setiap jenjang pendidikan, mulai SD, SMP, dan SMA. Bersyukur SQI Indonesia menyelenggarakan kegiatan Mesra. Semoga semua maju dan sejahtera," tambah Katarina Vonny, guru agama Katolik usai mengikuti Mesra.

Merajut kebersamaan dan keberagaman dalam bingkai persatuan dan kesatuan memang menjadi perhatian utama sekolah ini. Tak heran, apa pun agama dari murid SQI Indonesia, maka pihak sekolah akan menyiapkan guru agama yang sesuai. Walaupun misalnya murid agama tertentu hanya satu orang, pihak sekolah tetap menyiapkan gurunya.

Penanaman kebersamaan juga diaplikasikan kepada para murid sejak dini. Seperti di TK Quantum Inti Indonesia, ketika ada satu murid bernama Cavalin sedang merayakan Waisak, maka seluruh temannya menyelesaikan sebuah gambar ucapan Waisak untuk dia. Bukankah Tuhan menciptakan semua umat berbeda agar memahami dan mengerti arti sebuah kebersamaan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun