Mohon tunggu...
Endro S Efendi
Endro S Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Praktisi hipnoterapis klinis berbasis teknologi pikiran. Membantu klien pada aspek mental, emosi, dan pikiran. Aktif sebagai penulis, konten kreator, juga pembicara publik hingga tour leader Umroh Bareng Yuk. Blog pribadi www.endrosefendi.com. Youtube: @endrosefendi Instagram: @endrosefendi

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ramadan, Guru-guru SQI Indonesia Diajak Mesra, Kok Bisa?

4 Juni 2018   14:06 Diperbarui: 4 Juni 2018   14:33 963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

JAKARTA -- Tak hanya harus pandai mendidik dan membimbing murid-muridnya, para guru dan staf serta karyawan Sekolah Quantum Inti (SQI) Indonesia juga harus Mesra? Kok harus Mesra? Mesra yang dimaksud di sini adalah singkatan dari "Menjadi Keluarga Magnet Rezeki yang Sehidup Sesurga".

Event bagi keluarga besar SQI Indonesia ini tentu tak sebatas menjalin silaturahim, namun lebih dari itu, kegiatan ini juga menjadi wahana peningkatan pembangunan karakter dan peningkatan derajat hidup setiap keluarga besar SQI Indonesia. Dalam momen Mesra ini, semua guru, staf dan karyawan, serta seluruh unsur manajemen, berkumpul membawa anggota keluarganya masing-masing.

Direktur Pendidikan SQI Indonesia Evianty menyampaikan, Mesra digagas atas keinginan silaturahim dan mengakrabkan seluruh anggota keluarga SQII. Faktanya, 85 persen anggota keluarga SQI Indonesia adalah pasangan suami istri yang usia pernikahannya masih belia, serta kurang dari 10 tahun.

(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
"Mereka berada dalam segmentasi usia produktif, serta memiliki anak-anak balita serta ada yang sudah belajar di jenjang SD. Secara emosional spiritual, mereka masih perlu bimbingan," katanya, (26/5) di markas SQI Indonesia, Cibubur - Bekasi, Jawa Barat.

Tak heran jika secara informal, para staf ini sesekali menyampaikan kondisi kehidupan rumah tangganya yang memerlukan bimbingan. "Beberapa datang karena persoalan finansial yang ternyata berakar dari ketidakmampuan pasutri mengomunikasikan maksud dan keterbatasannya kepada pasangan. Sebagian besar datang karena isu yang lebih besar dan lebih berat, namun akar masalahnya sama," ujarnya.

Mesra diharapkan menjadi wahana agar semua saling mengenal dan semakin mengeratkan rasa kekeluargaan antar dan sesama keluarga besar SQI Indonesia. Termasuk antar dan sesama agama, agar semua selalu bahagia secara jasmani dan rohani dan masuk surga bersama-sama.

Selain itu berupaya memberikan bekal hidup terbaik pada semua keluarga besar SQI Indonesia supaya satu presepsi antara pasutri untuk saling mendukung, menghargai, dan  mengerti.

Melalui kegiatan ini, diharapkan semua individu memiliki integritas diri dan konsep diri yang tepat. "Selama setahun ke depan kami upayakan ada cara agar silaturahim dan interaksi ini tatap berfungsi seperti yang diinginkan," sambungnya.

(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
Kegiatan Mesra ini berbasis ilmu Rahasia Magnet Rezeki dari Ustaz Nasrullah yang digagas sebagai salah satu cara untuk membuka cakrawala berpikir keluarga besar SQI Indonesia. Mereka diajarkan untuk selalu bersyukur, bersyukur, dan bersyukur, serta husnuzon, husnuzon, dan husnuzon, disusul dengan memberi, memberi, dan memberi. Sehingga level energi kehidupannya selalu berada di posisi plus enam (+6), dan itu artinya rezeki akan datang dan mengalir dengan sendirinya. 

Suasana berlangsung penuh rasa manis dan indah karena kebahagiaan yang dirasakan peserta terpancar dari wajahnya yang memiliki energi positif. Apa yang disampaikan Ustaz Abu SS saat membawakan materi Rahasia Magnet Rezeki, sangat mudah diterima. "Hidup ini adalah proyeksi, seperti laptop dan layar. Apa yang diketik di laptop maka akan muncul dilayar. Jadi apa yang dipikirkan maka itu akan terjadi," tutur Ustaz Abu.

Segala sesuatu dimulai dari pikiran positif. Lalu yang mendasari pikiran adalah perasaan. "Perasaan jauh lebih kuat dari pikiran, bahkan perasaanlah yang mengendalikan. Pengendalian rasa akan menyebabkan energi mampu terkendalikan. Tapi kita butuh spiritual. Di titik inilah segala sesuatu terjadi," sambungnya. Di level ini, rejeki tidak perlu dicari karena rejeki yang akan merindukan pemiliknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun