Anas bin Malik lahir pada tahun ketiga kenabian, sepuluh tahun sebelum Nabi hijrah ke Yastrib. Nama lengkapnya adalah Abu Hamzah atau Abu Tsumamah Anas bin Malik bin Nadhr al-Khazraji al- Anshari, dari Bani Najjar.
Ibunya bernama Ummu Sulaim, Sahlah binti Amlik bin Khalid. Ia masuk Islam di Madinah al-Munawwarah. Melalui ibunyalah, Anas masuk Islam sehingga ia menjadi salah satu sahabat dari kalangan remaja.
Ketika Nabi hijrah, orang tua Anas meminta kepada Rasulullah untuk menjadikan Anas sebagai pelayannya. Beliau pun menerimanya.
Anas mendapatkan janji syafaat dari Rasulullah SAW. Anas berkata, "Aku meminta Nabi memberiku syafaat pada hari kiamat, lalu beliau bersabda, 'Aku akan melakukannya". Aku bertanya, "Wahai Rasulullah! Di manakah aku harus mencarimu? Beliau menjawab, "Carilah aku terlebih dahulu di shirath". Aku bertanya, "Jika aku tidak menemukanmu di shirath?" Beliau menjawab, "Carilah aku di mizan?" Aku bertanya, "Jika aku tidak menemukanmu di mizan?" Beliau menjawab, "Carilah aku d telaga, karena tidak tidak jauh dari tiga tempat itu."
Anas termasuk sahabat yang banyak meriwayatkan hadits dari Nabi, selain Abu Hurairah dan Abdullah bin Umar. Tercatat dalam sejarah, ia meriwayatkan 2286 hadits. Setelah Nabi wafat, ia menjadi guru bagi sahabat-sahabat lainnya. Di antara murid-muridnya adalah Hasan al-Bashri, Ibnu Sirin, Sa'id bin Jubair, Qatadah, Az-Zuhri, dan Umar bin Abdul Aziz.
Anas r.a selalu memadukan antara ilmu dan amal. Sebab, tidak ada baiknya jika ilmu tidak diiringi praktik. Ia berkata, "Pelajarilah apa saja (ilmu) yang ingin kalian pelajari, tapi Allah tidak memberi kalian pahala atas ilmu, sampai kalian mengamalkannya." Semangat ulama adalah memahami, sedangkan semangat orang-orang yang tak berilmu adalah meriwayatkannya.
Di antara hadits populer yang diriwayatkannya adalah Rasulullah Saw bersabda, "Sungguh, Allah memiliki keluarga dari kalangan manusia." Mereka para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah! Siapakah mereka?" Beliau menjawab, "Mereka adalah para ahli al-Qur'an; mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang dekat-Nya.
Tanda seseorang itu cinta kepada Nabi adalah ia senantiasa mengikuti sunnah-sunnah yang diajarkan oleh Nabi. Hal itu pula yang Anas lakukan. Seperti halnya tatkala Nabi melakukan shalat malam hingga kedua mata kakinya bengkak. Para yang sahabat yang melihatnya kejadiannya itu bertanya kepada Nabi. Beliau pun menjawab, "Tidak bolehkan aku menjadi hamba yang pandai bersyukur."
Anas pun mengikuti Nabi. Ia shalat malam hingga kedua kakinya bengkak, karena lamanya berdiri. Abu hurairah pun berkata, "Aku tidak melihat seorang pun yang shalatnya paling mirip dengan shalat Rasulullah, melebihi Anas bin Malik."
Ini sedikit kisah sahabat Anas bin Malik, mudah-mudahkan kita bisa mencontohnya agar senantiasa bisa mendapatkan kebaikan dari Rasululllah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI