Mohon tunggu...
Endra Wahyoudee
Endra Wahyoudee Mohon Tunggu... Guru - Guru

Masih ingin terus belajar, karena belajar dapat menemukan hal-hal baru

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Belajar Menulis PGRI G. 27 Pertemuan Ke-5

1 September 2022   09:05 Diperbarui: 1 September 2022   09:12 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: dokpri/pelatihanbelajarmenulis

Teman-teman...

Karya ilmiah adalah suatu pemikiran yang utuh. Karya ilmiah merupakan sebuah gagasan lengkap. Dalam menulis karya ilmiah, penulis diharapkan mampu untuk mengomunikasikan temuan atau gagasan ilmiahnya secara lengkap dan gamblang agar mudah dipahami.

Menulis buku dari karya ilmiah tentu saja bukan hal yang mudah buat kita, tidak bisa sekedar main copy paste dari sumbernya. Sebab ada banyak perbedaan antara keduanya. Meskipun lumayan rumit, sulit, dan memakan waktu. Jika sudah ada niat membuat maka dijamin akan terasa lebih mudah, apalagi kalau sudah tau cara dan triknya. Menulis sebuah karya ilmiah tidak dapat dilakukan sembarangan atau asal-asalan. Terdapat beberapa teknik serta tata cara penulisannya.

Karya Tulis Ilmiah yang dimaksud ini adalah Karya Tulis yang dapat dipertanggung jawabkan secara Ilmiah. Ada beberapa jenis karya tulis yang dibuat diantaranya dapat berupa karya ilmiah, skripsi, thesis, karya tulis, PTK, dan lainnya. Namun setelah membuat karya tulis, alhasil biasanya hanya menjadi bahan bacaan di kampus atau diperpustakaan, atau bahkan tidak dibaca sama sekali oleh pembacanya. Padahal perjuangan untuk membuatnya adalah perjuangan panjang yang melelahkan barangkali, sehingga sangat disayangkan jika hasil nya tidak dapat dibaca. 

Nara Sumber memberikan trik yang ampuh jika kita sudah membuat karya tulis dan ingin dibaca oleh banyak pembaca, bahkan bisa jadi bermanfaat untuk pembacanya, yaitu dengan cara membuat hasil karya tulis tersebut menjadi buku. Ya...ada bangak manfaat nya diantaranya :

  • Dapat dibaca oleh masyarakat awam
  • Buku dapat diperjualbelikan, jadi ada keuntungan material yang dapat kita peroleh
  • Bagi para ASN, buku dapat dijadikan publikasi ilmiah yang dapat menambah poin angka kredit. Jadi selain mendapatkan poin AK dari laporan PTK, juga akan mendapatkan poin dari publikasi ilmiah berupa buku tadi. Sekali dayung 2 pulau terlampaui.
  • Jika buku hasil konversi karya ilmiah milik kita banyak yang baca, banyak yang beli, ada kemungkinan nama kita sebagai penulis akan dikenal oleh banyak orang, ini juga merupakan keuntungan tersendiri
  • Ilmu yang ada, dapat tersebar bebas tanpa sekat jika sudah diubah menjadi buku

Nara Sumber juga memberi kiat atau langkah-langkah bagaimana sebuah karya ilmiah menjadi sebuah buku yakni dengan cara mengkonversi, langkahnya sebagai berikut :

  • Ubah Judul
  • Ubah Daftar Isi
  • Ubah sedikit Isi nya dengan menambahkan materi variabel bebas serta grafik
  • Ubah pembahasan dari versi laporan menjadi versi bebas dengan mengikuti susunan dan gaya tulisan
  • Menambah daftar pustaka bisa menggunakan blog, e jurnal, e book maupun lainnya yang resmi
  • Berikan ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang dilakukan agar pembaca yakin bahwa penulis benar-benar telah melakukan penelitian.
  • Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan  huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan dengan aturan Penerbit

Dengan demikian, membuat  buku dari karya ilmiah bukan berarti hanya mengubah cover dan judul saja sementara isi sama persis dengan Karya Tilis yang sudah kita punya. Itu merupakan suatu kesalahan karena akan menjadi self plagiarisme untuk karya kita. Kita harus mengubahnya sesuai dengan aturan yang ada sehingga Karya Tulis versi buku tidak akan sama struktur dan isinya dengan Karya Tulis aslinya.

Sebelum mengakhiri kelas, nara sumber memberikan contoh jurnal karya tulisnya yang dikonversi menjadi artikel ilmiah yang sudaj masuk ke jurnal bereputasi resmi.

Kelas pun masuk ke sesi tanya jawab sebagai kegiatan berikutnya, dan banyak peserta yang mengajukan pertanyaan yang tentu saja menjadikan kelas menjadi lebih berwarna dan menarik.

Pesan penting yang penulis ambil dari nara sumber adalah "Teruslah berkarya karena dengan karya itu nama kita akan dikenal sepanjang masa". (luar biasa)

"Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapapun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari". Pramudya Ananta Toer

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun