Mohon tunggu...
ENDRADI AGUNGSETIYOKO
ENDRADI AGUNGSETIYOKO Mohon Tunggu... Guru - GURU / SMA N 1 KARANGKOBAR

saya seorang guru di sekolah SMA N 1 Karangkobar mengajar mata pelajaran Biologi dengan hobi olahraga sepakbola

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbasis Teknological Pedagogical Content Knowledge (TPACK)

17 Januari 2023   09:35 Diperbarui: 17 Januari 2023   09:51 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan antusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan. Di tahun 2022 ini, penurunan motivasi belajar siswa merupakan akibat dari pemberlakuan pembelajaran jarak jauh masih sangat terasa. Tak dapat dipungkiri bahwa pandemi covid-19 menjadi penyebab utama menurunnya ketertarikan siswa dalam belajar. Penurunan minat belajar siswa dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Menurut Dwi Tri Santosa dan Tawardjono Us (2016:14) faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya motivasi belajar siswa adalah faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik  meliputi cita-cita siswa, kemampuan siswa dan kondisi siswa. Faktor ekstrinsik meliputi kondisi lingkungan siswa, unsur-unsur dinamis dalam belajar dan proses pembelajaran.

Kebiasaan siswa yang cenderung senang bermain game online dan bermedia sosial apabila dilakukan terus menerus menyebabkan rasa malas dalam megikuti proses belajar akan berdampak pada motivasi belajar siswa. Salah satu faktor ekstenal yang menjadi penyebab menurunnya minat belajar siswa yaitu lingkungan belajar. Lingkungan belajar sangat berpengaruh dalam kegiatan pembelajaran. 

Lingkungan belajar yang menyenangkan akan mendukung kegiatan pembelajaran berjalan dengan kondusif dan dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa. Begitu pula sebaliknya lingkungan yang ramai, bising, dan tidak kondusif akan membuat ketertarikan siswa dalam belajar hilang.

Oleh sebab itu, lingkungan sangat berpengaruh dalam proses kegiatan belajar siswa. Penyebab lainnya metode pembelajran yang digunakan guru kurang sesuai dengan kondisi siswa, kurangnya motivasi siswa dalam membaca materi, metode mengajar guru yang belum inovatif, serta kegiatan belajar mengajar yang masih berpusat pada guru sehingga menyebabkan siswa kurang aktif dalam kegiatan proses pembelajaran.

Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), yang terkombinasi dengan pendekatan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK), merupakan  model pembelajaran yang menggunakan orientasi masalah sebagai media dalam proses pembelajaran.

Peserta didik melakukan diskusi untuk memecahkan suatu permasalahan yang diberikan oleh guru melalui berbagai media dalam penyampaiannya baik berupa gambar, video maupun contoh langsung dalam kehidupan, guru perlu mengajar secara efektif dengan kerangka teknologi. Sehingga model pembelajaran ini merupakan pembelajaran inovatif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah siswa dalam kurangnya semangat belajar dan kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

Model   Pembelajaran Problem   Based   Learning adalah merupakan salah satu bentuk dari Inovasi Pembelajaran yang dapat membuat peserta didik termotivasi dalam proses pembelajaran berlangsung. Seperti yang dikemukakan oleh Ni Putu Suari (2018) bahwasannya penerapan  model pembelajaran Problem  Based  Learning dapat  meningkatkan  Motivasi  Belajar siswa.

Salah  satu  upaya  untuk menjawab  tantangan  ini  dengan  merubah  peran  guru  dari  dari  peyampai  informasi menjadi   fasilitator   untuk   berbagi   informasi   dan   pengetahuan   serta   melatihkan kemampuan memecahkan  masalah   kepada   peserta   didik.   Pembelajaran   konstruktivisme menjadi   salah   satu alternatif  dalam  melatihkan  keterampilan  abad  21 yang meliputi 4C (Critical Thinking, Communication, Creative Thinking, dan Collaboration).

Langkah-Langkah dalam proses  Pembelajaran TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge), diantaranya: guru memberikan informasi atau materi inti pembelajaran melalui video pembelajaran, gambar, slide power point interaktif  maupun canva for education agar peserta didik bisa lebih mudah memahaminya. Menyampaikan informasi seperti bahan ajar maupun lainnya melalui kelompok belajar berbasis teknologi ( Whatssapp Group ). Menurut Barraw dalam Anwar (2017) terdapat lima Langkah dalam pembelajaran berbasis masalah diantaranya :

  • Orientasi peserta didik pada masalah;
  • Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar;
  • Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok;
  • Mengembangkan dan menyajikan hasil karya; dan
  • Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Peran guru dalam pembelajaran dengan model Pbl, adalah sebagai fasilitator, memberikan sebuah masalah yanmg kontekstual dengan kehidupan peserta didik, mendorong siswa/peserta didik berdiskusi dan memecahkan masalah, dan memastikan siswa/peserta didik tetap bersemangat selama mereka melaksanakankegiatan pembelajaran tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun