Mohon tunggu...
Ending Nurdea Saputri
Ending Nurdea Saputri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi / 20107030022

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dari Coba-coba Kerajinan Tangan Eceng Gondok Tanam Rezeki

29 Juni 2021   10:03 Diperbarui: 29 Juni 2021   11:11 758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri (produk kerajinan eceng gondok)

Keluarga Bapak Diyono dan Ibu Maryatin dalam menekuni kerajinan tangan eceng gondok ini belajar secara otodidak atau belajar dengan mandiri tanpa dibantu orang lain.

Mereka termotivasi untuk bergerak maju lewat usaha yang dirintis di daerah Panjatan soal melestarikan dan mengolah tumbuhan eceng gondok sebagai sebuah kerajinan tangan.

Dari motivasi tersebut membuat mereka lebih mengembangkan beragam macam bentuk kerajinan tangan eceng gondok.

Eceng gondok yang sudah siap dibuat kerajinan tangan selanjutnya dipanen dan dibersihkan. Kemudian dijemur sekitar seminggu  hingga dua minggu sampai kering.

Apabila sudah kering tumbuhan eceng gondok pun bisa langsung digunakan atau dianyam menjadi kerajinan tangan siap pakai.

Terkadang ada juga eceng gondok yang lembab hingga berjamur dan untuk menutupinya mereka menge-lem eceng gondok tersebut sehingga hasilnya lebih baik.


Dengan bantuan kerangka untuk membentuk wadah yang akan dianyam, seperti kap lampu, plismet, tempat sampah dan tas menjadi alat tambahan untuk memudahkan mereka dalam menganyam. Serta adanya gunting dan jarum khusus anyam untuk mempermudah menarik anyaman ke dalam atau ke luar.

dokpri (produk kerajinan eceng gondok)
dokpri (produk kerajinan eceng gondok)
"Kami pertama kali membuat kerajinan eceng gondok ini dengan bentuk oval dan bulat. Kami disini membuat berbagai bentuk kerajinan, seperti karpet, kap lampu, tempat sampah, plismet dengan ukuran dari kecil sampai besar. Untuk ukuran plismet besar sekitar 40 cm dan ukuran kecil sekitar 10-12 cm." ungkap Ibu Maryatin.

"Kami menggunakan dua model anyaman, yaitu anyaman palit kacang dan anyaman palit kipas." Tambah Ibu Maryatin.

Dari kerajinan yang dibuat oleh mereka, banyak sekali ragam bentuknya. Seperti karpet dengan bentuk bulat dan oval, semua itu tergantung juga dari pemesanan oleh konsumen.

Selanjutnya ada kap lampu layaknya seperti lampion yang dianyam dengan rapi menggunakan eceng gondok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun