Aku bukanlah kaum terpelajar yang tinggi intelektual. Tapi, Aku diciptakan dan dibekali akal. Aku adalah mahasiswi baru di bangku perkuliahan. Sehingga banyak senior mendekatiku agar Aku masuk di Himpunan. Jujur, Aku berHMI pun tanpa bekal Tujuan. Mau apa Aku ? Harus bagaimana Aku ? Aku tak memikirkan.
Akupun masuk Himpunan karena diculik dari kampus menuju Basic pengkaderan.
Sebelumnya, Aku adalah mahasiswi tulen di bangku perkuliahan. Berkat bergabung nya Aku di Himpunan. Aku semakin haus pengetahuan. Mencari-cari kebenaran.
Sungguh, ini adalah kebohongan terindah yang Aku dapatkan.
Aku memang tak tahu banyak tentang biografimu dirimu. Akan tetapi, kanda-kanda dan yunda-yundaku bercerita banyak tentang dirimu. Tentang bagaimana Ayah beserta kawan-kawan Ayah berjuang mendirikan dan mempertahankan Himpunan Mahasiswa Islam tercinta. Dengan tujuan sangat mulia. Atas landasan keridhaan Allah subhanahu wataala.
Ayah,
Hatiku sakit. Banyak yang bilang bahwa HMI itu sesat tak berTuhan. Toh, nyatanya setelah Aku lulus LK satu Aku semakin beriman. Aku semakin tersadarkan. Sejatinya Aku hanyalah islam keturunan.
Tetapi, dengan berbagai kajian keislaman.
Akupun paham arti iman yang sebenar-benarnya iman. Perlahan-lahan, itu semua membawaku pada kenyamanan dan ketenangan.
Ayah,
Terimakasih, terimakasih telah mendirikan HMI . Kader HMI adalah kader bangsa dan ummat di negeri ini. Banyak kader-kader yang tercetak hebat Ayah.
Satu mohonku Tuhan. Tempatkanlah Ayahandaku Lafran Pane beserta kawan-kawan. Pada tempat istimewa.
Yaitu surgamu. Aamiin
