Mohon tunggu...
Endang saefulloh
Endang saefulloh Mohon Tunggu... Guru - Bahagia dan sehat selalu

Belajar mensyukuri yang ada

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nasib dan Kebiasaan

1 Oktober 2021   18:59 Diperbarui: 1 Oktober 2021   20:00 4667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Cara berpikir kita saat ini merupakan investasi masa depan. Jika kita selau berpikir negatif maka akan melahirkan tindakan negatif, sebaliknya pada saat kita berpikir positif maka akan melahirkan  tindakan positif. 

Dimana pikiran tertuju,  maka disitulah energi akan mengalir.  

Pola pikir positif harus dimiliki seseorang agar nasib hidupnya lebih baik. Tubagus Wahyudi, Pendiri Kahfi BBC Motivator School, mengatakan pola pikir positif akan melahirkan perkataan yang positif dan selanjutkan berpengaruh terhadap perbuatannya.

Sedangkan perbuatan yang terus menerus dilakukan, akan menjadi kebiasaan, dan kebiasaan pada gilirannya akan menjadi karakter seseorang. "karakter itulah yang akan menentukan nasib,"  Agar dapat meraih kehidupan yang lebih baik, selama hidup di dunia maupun kelak di akherat, maka hendaknya kita awali dari selalu  berfikir yang baik dan positif.

 Mengubah kebiasaan 

Pernahkan Anda mendengar pepatah yang mengatakan 'Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini'. Ya, sama seperti mengubah nasib, dari hidup serba kekurangan menjadi kaya, merupakan hal yang mungkin  terjadi. 

Berdasarkan data Forbes, sekitar 1.700 orang di Amerika menjadi jutawan setiap harinya. Menurut studi Rich habit, sebanyak 41 persen dari 177 jutawan lahir dan dibesarkan dalam kemiskinan.

Namun perlu disadari, ada cara melepaskan rantai kemiskinan menjadi kaya, yaitu mengubah kebiasaan sehari-hari. Untuk mengubah kebiasaan memang tidak mudah kalau tidak tahu caranya. Ada 3 hal yang mempengaruhi kebiasaan, yaitu :

Pertama, teman pergaulan. Sebuah pepatah mengatakan, "bergaul dengan penjual minyak wangi maka terbawa wangi, bergaul dengan tukang pandai besi akan terbawa bau bakaran besi".

Artinya, pergaulan atau lingkungan itu sangat berpengaruh besar terhadap kepribadianmu. Jika kita banyak bergaul dengan orang-orang yang punya kebiasaan baik, maka kita pun akan terbawa baik.  

Sebaliknya jika kita  banyak bergaul dengan orang-orang yang punya kebiasaan buruk, maka kita pun akan ketularan buruk. Maka katakan "good bye" kepada teman-teman kamu yang punya kebiasaan jelek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun