Mohon tunggu...
Endang saefulloh
Endang saefulloh Mohon Tunggu... Guru - Bahagia dan sehat selalu

Belajar mensyukuri yang ada

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Manajemen Waktu

23 September 2021   15:53 Diperbarui: 23 September 2021   15:56 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

 Berawal dari pikiran baik positif maupun negatif, baik atau buruk, pikiran menjadi ucapan, ucapan menjadi perbuatan, perbuatan menjadi kebiasaan, kebiasaan menjadi karakter dan karakter menjadi nasib.

Ada orang yang memiliki kebiasaan mengelola keuangan dengan baik, ketika punya uang ia tidak terburu nafsu untuk segera membelanjakan uangnya, beli ini beli itu, tetapi ia selalu menyimpan uangnya hingga besar, setelah terkumpul dan dirasa cukup, baru ia berfikir, akan saya gunakan untuk apa uang ini?

Setiap lima tahun sekali  ia selalu membelanjakan uang itu untuk membeli asset, yakni barang yang bisa menghasilkan uang lagi.  Bagaimana menurut anda? apa yang terjadi di kemudian hari? tentu, buah kebiasaan baiknya membuahkan nasib yang baik.

Sebaliknya ada orang yang punya kebiasaan boros, setiap kali punya uang, ia selalu terburu nafsu, tak bisa menahan keinginan untuk segera menghabiskan uang tersebut, memenuhi selera, memuaskan keinginan yang bersifat jangka pendek.

Membeli aneka barang kesukaan, tak peduli meski esok harus gigit jari. Ketika ia punya uang ia selalu bertanya kepada dirinya sendiri, akan saya habiskan untuk apa uang ini ? Bagaimana menurut anda tentang kebiasaan orang ini? bagaimana nasibnya nanti ?

Firman Alloh Swt :"Barang siapa yang menanam kebaikan, walau sebesar biji dzarroh, niscaya ia kelak akan melihat hasilnya, dan barang siapa yang menanam keburukan, walau sebesar biji dzarroh, niscaya ia pun akan melihatnya kelak" (Q.S, Al-zalzalah 7-8). 

Ada orang yang senantiasa bersyukur atas segala limpahan karunia, sekecil apa pun nikmat yang ada ia terima dengan senang hati, sebagai wujud rasa syukurnya ia tunaikan kewajiban, ia sadari selaku hambanya yang hidup di dunia. Maka tak heran  bila Alloh Swt senantiasa menambah nikmat baginya.

Ada  sebuah  kisah menarik tentang pohon bambu dan bunga mawar, semoga menjadi inspirasi bagi kita agar selalu bersyukur.  Jika ada spot untuk berfoto,  pertama berlatar belakang bunga mawar dan kedua sekolompok pohon bambu, mana yang Anda akan pilih untuk diabadikan ? maka  kamu lebih memilih berfoto di depan taman mawar.

Bagaimana tidak, mawar itu punya kelopak berwarna cantik dan mengeluarkan aroma yang wangi, dibandingkan pohon bambu yang tampak membosankan. Hal ini membuat pohon bambu iri  terhadap bunga mawar, lalu ia berkata : "Hai mawar, aku iri padamua karena memiliki bunga yang indah, aroma yang harum, serta selalu dipuja dan dipuji banyak orang".

Mendengar hal itu, mawar terkaget  "Bambu, aku justru iri kepadamu." "Loh kenapa?" tanya bambu heran. "Tentu saja aku iri, kamu punya batang yang kuat saat badai datang, kamu kokoh, tidak goyah sedikitpun. Sementara aku sangat rapuh, kelopokku mudah gugur terhempas angin kecil, umur aku juga sangat singkat," ungkap mawar.

Mendengar itu bambu sadar ternyata selama ini tidak disadari ia memiliki kelebihan yang membuat iri sang mawar. "Tapi mawar, kamu selalu diidamkan orang-orang, kamu selalu menjadi hiasan dirumah yang cantik", lanjut bambu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun