Mohon tunggu...
Wanita Penikmat Rindu
Wanita Penikmat Rindu Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya orang biasa

About life, friends, and love

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta

14 Agustus 2021   20:06 Diperbarui: 14 Agustus 2021   20:14 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kata mereka mencari cinta bukan tugas kita, ada pula yang berkata kita harus mencarinya agar nanti tidak terburu oleh usia yang semakin menua. Lantas apa yang harus kita lakukan untuk kata “cinta” yang kita semua yakini dapat memberi bahagia hingga langit ketujuh.

Dulu masa remaja kita dilanda perasaan yang sangat labil, bahkan kita tergila-gila dengan yang namanya cinta. Sebuah coklat dari orang yang kita suka bisa menjadi kebahagiaan yang menurut kita orang lain tidak bisa mengerti perasaan bahagia yang sedang kita rasakan.

Disaat jatuh cinta semua hal kecil bisa menjadi indah jika dilakukan dengan pasangan.
Namun disaat kamu patah hati, hati yang utuh tadi akan hancur sehancurnya hingga untuk mengenal cinta pun kamu enggan menoleh walaupun itu hanya sedikit saja.

Cinta itu rumit. Sama halnya seperti aku dan kamu yang terkadang dilanda rasa cemburu yang membabi buta.
Tidak berkabar ? bisa aku atau kamu yang akan marah-marah tidak menentu, perselisihan kuat diantara kita saat itu juga.
Kamu atau aku bahkan enggan mengalah. “Itu bisa jadi pasangan kamu tidak cocok” kata mereka.

Memilih untuk memutuskan bersamamu bukan hal yang mudah.
Banyak hal yang harus aku pelajari darimu. Mulai dari warna favoritmu, makanan dan minuman kesukaanmu, semua kumulai dari hal yang terkecil dan itu semua tentang kamu, tentang bagaimana membuat kamu terkesan kepadaku. Semua ku pikirkan dengan matang, agar nanti jatuhnya aku atau kamu tidak begitu menyakitkan disaat kita sudah memang tidak bisa bersama lagi, dan akhirnya tetap berteman baik, itu yang aku harapkan untuk saat ini.

Usia ku yang masih muda, belum cukup memantapkan kamu sebagai pasangan hidup dan matiku. Ada banyak hal, khususnya dimateri yang harus kupersiapkan.
Agama memang tidak mematokan pernikahan soal materi, tetapi aku hanya tidak ingin membuat hidup kamu susah sama seperti sebelum kita menikah. Aku ingin memiliki rumah tangga yang berkecukupan, sederhana pun tidak masalah, aku hanya ingin yang terbaik buatmu. Karna bahagiamu adalah bahagiaku juga.

Agustus,2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun