Flipped Classroom: Penerapannya di Kelas Mikrobiologi

Guru menguji pemahaman pra-kelas dan meninjau materi sebelumnya. Kemudian, diajukan pertanyaan inspiratif yang erat kaitannya dengan konten utama pelajaran (misalnya, gejala klinis atau kesulitan diagnostik).

Siswa berdiskusi dalam kelompok kecil (lima orang) tentang pertanyaan pra-kelas dan pemicu masalah. Setelah diskusi, setiap kelompok mempresentasikan hasilnya, mempromosikan interaksi dan kumpulan ide.

Digunakan pendekatan studi kasus (misalnya, kasus infeksi bakteri lengkap dengan gejala dan hasil lab) agar siswa mendiagnosis, menganalisis, dan mengusulkan rencana perawatan. Jika memungkinkan, siswa juga melakukan praktik laboratorium (isolasi, kultur, dan identifikasi bakteri).

Guru merangkum konten utama dan menekankan poin sulit/membingungkan. Dilakukan perluasan pengetahuan ke topik mutakhir, seperti kemajuan penelitian mekanisme patogenik atau pengembangan obat antimikroba baru.

C. Desain Pasca-Kelas (Online / Offline)

• Tugas diberikan melalui sistem SPOC, bisa berupa tugas tertulis (misalnya, menggambar skema siklus hidup mikroba), laporan lab, atau makalah kecil tentang topik hangat (misalnya, resistensi obat mikroba) untuk menumbuhkan kemampuan penelitian.

• Digunakan sistem evaluasi yang beragam, mencakup kinerja online pra-kelas (waktu menonton video, skor tes, partisipasi forum), kinerja dalam-kelas (laporan diskusi kelompok, kemampuan kerja tim), tugas pasca-kelas, dan ujian akhir.

• Hasil evaluasi secara teratur diumpan balikkan kepada siswa melalui platform SPOC, membantu siswa menyesuaikan strategi belajar. Guru juga menganalisis hasil untuk mengoptimalkan pengajaran berikutnya.

Referensi:

Si, Y., Chen, J., Lin, M., & Hao, L. (2025). Design and practice of flipped classroom based on SPOC blended teaching model of Microbiology Monograph. Journal of Higher Education Teaching, 2(3).