Mohon tunggu...
Endah Suyarini
Endah Suyarini Mohon Tunggu... Lainnya - Saya bekerja dari subuh hingga malam hari. Jabatan saya sebagai seorang istri dan ibu. Disebuah perusahaan rumah tangga.

Saya suka menulis dan membaca, terutama tentang gosip viral. Selain itu juga mengisi waktu dengan bermain brick blok dan merecoki anak yang sedang main. Paling suka lagi adalah rebahan. Sekedar menikmati kipas angin didaerah panas ini, sambil mendengarkan cerita horor lewat aplikasi merah, atau membaca novel-novel fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sambutan

20 Maret 2024   20:38 Diperbarui: 20 Maret 2024   22:29 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Subuh sudah lama berlalu, berganti dengan pagi menjelang siang. Meski belum genap jam dua belas siang, namun panas sudah mulai terasa. Matahari sungguh royal membagi teriknya meski baru pukul sepuluh pagi.

Juragan Bondan, sang tuan cengkeh sedang berkacak pinggang sembari memerintahkan ini itu pada pekerja yang sibuk memasang tenda ala orang punya hajat.

"Ini kenapa bunganya sudah layu? Ganti yang segar!" Teriakan sangar terdengar. 

Juragan Bondan menuding bunga yang sudah lemah tak berdaya. 

"Baik juragan." Seorang pegawai yang terlihat masih muda, gegas berlari mengambil stok bunga yang tersisa.

"Ini kenapa ada puntung rokok murahan disini?" Kembali sang juragan berteriak.

Kali ini pekerja wanita yang sedikit berumur yang menghampiri sembari membawa sapu lidi.

Dengan sedikit membungkuk, wanita itu menyapu puntung rokok juga beberapa sampah plastik.

Juragan Bondan kembali berkeliling. Memeriksa detail dekor yang terpasang, juga panggung yang sudah tertata.

"Sound sudah dicek? Jangan samapai fals!" Nada suara juragan tidak menurun sedikit pun.

"Beres juragan." Jawab salah seorang pria buncit yang bertugas dibagian sound.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun