Mohon tunggu...
Endah Iri Aryani
Endah Iri Aryani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Simulacra

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pandangan Sosiologi dalam Penerapan Pembelajaran Bahasa Asing di Sekolah, Perlukah?

3 April 2020   23:45 Diperbarui: 11 November 2020   18:52 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam beberapa kasus, interaksi antara individu satu dengan lainnya menggunakan bahasa yang berbeda tetapi bukan menjadi suatu halangan, mereka tetap bisa berkomunikasi dengan bahasa internasional yaitu bahasa Inggris. 

Interaksi ini juga memuat mengenai aksi-reaksi individu. Bukan hanya bahasa, simbol-simbol tertentu juga dapat dijadikan suatu media komunikasi manusia untuk berinteraksi.

Selain itu, kita dapat melihat dari sisi bagaimana teori interaksionisme simbolik memandang hal ini sebagaimana menurut George Herbert Mead (1969) yaitu orang bergerak untuk bertindak berdasarkan makna yang diberikan pada orang, benda dan peristiwa. 

Makna-makna ini diciptakan dalam bahasa yang digunakan orang baik untuk berkomunikasi dengan orang lain maupun dengan dirinya sendiri atau pikiran pribadinya. 

Interaksionisme simbolik lingkupnya kecil (mikro) sebab objeknya hanya berada pada kelompok saja atau bahkan individu. Interaksionisme simbolik memandang bahasa sebagai cara orang untuk mengembangkan perasaan mengenai diri dan untuk berinteraksi dengan orang lainnya dalam sebuah komunitas. 

Bahasa yang kita gunakan sehari-hari memungkinkan terjadi interaksi sosial. Bahasa tidak serta merta hanya bahasa yang dapat digunakan verbal saja tetapi bahasa yang mengandung simbolik tertentu seperti bahasa isyarat. Bahasa sebagai simbol dalam berinteraksi dalam lingkup individu yang hanya memahami sebagai anggota kelompok tersebut.

Jadi, peran bahasa asing dalam interaksionisme simbolik dapat dikatakan sebagai simbol bahwa individu yang dapat berbahasa asing sebagai orang yang intelek serta dipandang sebagai orang yang banyak pengalamannya. 

Jika disekolah diterapkan pembelajaran bahasa asing tidak dapat memungkiri bahwa pola-pola interaksi pelajar sedang dibangun. Dengan mempelajari bahasa asing, pelajar diharapkan mampu melakukan interaksi dengan orang-orang di luar Indonesia atau native speaker yang mereka pelajari bahasanya.

Selain itu juga, banyak keuntungan yang di dapat jika bahasa asing menjadi salah satu pembelajaran pendidikan Indonesia.

1. Buku Ilmu Pengetahuan Berbahasa Asing

Buku ilmu pengetahuan banyak yang memakai bahasa asing sebagai pengantar baik bahasa asing popular hingga bahasa asing yang jumlah penuturnya sedikit. Tidak semua buku-buku ilmu pengetahuan selalu terdapat terjemahannya, sehingga pelajar dapat mempelajari bahasa asing untuk keperluan akademisi di mana membutuhkan kemampuan untuk mengerti dan memahami buku-buku akademik yang berbahasa asing sebagai acuan referensi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun