Mohon tunggu...
Endah Wahyu Sugiharti
Endah Wahyu Sugiharti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidik, Pengrajut, dan Ibu Rumah Tangga

Saya adalah seorang yang masih belajar menulis. Menulis adalah cara saya untuk mengingat dan mengabadikan rasa, momen dan ilmu pengetahuan. Selamat menikmati 😊😊

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pantaskah Anak Kecil Diberi Pola Asuh Otoriter?

10 September 2018   09:57 Diperbarui: 10 September 2018   09:59 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
japaperhvom.robertlockwood.us

Sebuah cerita.

Sewaktu kecil sebut saja dani diberikan pola asuh otoriter oleh kedua orang tuanya kebetulan sang ayah tentara nan gagah. Sifat disiplin harus ditegakkan. Dan orangtua Dani selalu tegas bila Dani melakukan kesalahan.

Semasa kecil Dani bingung diperlakukan seperti itu oleh kedua orangtuanya. tidak seperti anak lain yang selalu dimanja dan diberikan apa yang diinginkan. Dan mereka memiliki waktu bermain yang tidak terbatas. Sedangkan Dani harus menelan ludah karena kedua orangtuanya membatasi waktu dalam bermain. Dan tidak semua apa yang diinginkan Dani diberikan hanya sebagian saja yang menurut kedua orangtuanya bermanfaat,tahan lama dan bagus untuk perkembangannya.

Setiap pagi Dani dilatih untuk bangun tidur pada waktu subuh. Dalih orangtuanya agar terbiasa bangun pagi dan sholat shubuh. Kebetulan Dani adalah anak tunggal, jadi dia tidak menolak dengan pola asuh yang dilakukan orangtuanya walaupun dia kadang ingin marah karena merasa beda dengan teman-temannya.

Hingga suatu hari Dani berhasil Lulus masuk kepolisian dan diberi amanah yang bagus dari teman-temannya. Ketika ditanya pada pihak lembaga tempat Dani bersekolah. Mereka menjawab potensi, kedisiplinan Dani dan belajar Dani sangat jauh berbeda dengan teman-temannya. Maka dari itu dia pantas mendapatkan penghargaan seperti ini.

Dani dewasa mulia memahami apa yang telah orangtuanya lakukan untuk dirinya selama ini, bukan mereka tak sayang dan tak ingin memanjakan anaknya. Namun mereka sudah memikirkan bagaimana Dani kedepannya, bagaimana pola asuh yang baik untuk Dani. 

Tidak semua anak yang memiliki satu orangtua yang sama pola asuhnya juga sama. mereka memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain. Jadi disini orangtua boleh melakukan pilih kasih dalam mendidik anak karena perbedaan karakteritik. Tetapi bukan pilih kasih dalam hal yang lain.

anak yang terlihat kuat dan tahan banting ketika kecil, sangat pantas diberi pola asuh yang otoriter tetapi sesuai perkembangannya. Karena terkadang pola asuh yang diterapkan tidak seimbang dengan perkembangan anak yang kemudian mengakibatkan anak merasa stres dan tertekan.

Dengan demikian mulailah melihat anak kita dan mencarikan pola asuh yang pantas untuk diberikan pada anak tersebut. sehingga ketika dewasa, anak akan tumbuh menjadi manusia cerdas segalanya dan bermanfaat untuk dirinya dan orang lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun