Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Gunung Rinjani dan Dilema Pendaki Pemula

28 Juni 2025   14:56 Diperbarui: 3 Juli 2025   13:13 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebing gunung Rinjani (dok.atmaja.danzeir)

Kasus meninggalnya warga Brazil yang jatuh di jurang gunung Rinjani menjadi berita internasional. Apalagi karena netizen di negara itu kecewa dan menghujat pemerintah Indonesia karena tidak berhasil menyelamatkan Juliana dalam waktu cepat. Wanita ini telah meninggal ketika ditemukan oleh tim SAR gabungan. 

Ironinya, warganet di tanah air ikut-ikutan mencela, mencaci maki tim SAR hingga pemerintah. Padahal boleh jadi, yang menghujat belum tentu pernah menginjakkan kaki di gunung Rinjani. Gunung Rinjani dengan ketinggian 3726 MDPL ini mempunyai karakteristik tersendiri. 

Sebagai negeri cincin api, Indonesia memiliki banyak gunung berapi yang aktif hingga sekarang, termasuk gunung Rinjani. Dari sekian banyak gunung itu, tidak ada yang sama. Masing-masing memiliki tantangan yang berbeda. Bahkan juga bagi pendaki yang sudah profesional.

Saya sendiri, jujur belum pernah mendaki gunung Rinjani. Belum ada kesempatan dan sepertinya sekarang sudah tidak mungkin lagi. Saya sadar diri karena kekuatan fisik sudah menurun drastis. Tubuh tidak fit lagi seperti semasa muda. 

Pendaki pemula 

Sebetulnya ada beberapa tahap yang harus dilalui sebelum kita mengaku pendaki gunung. Hal pertama adalah menguatkan fisik sebelum melakukan pendakian ke sebuah gunung. Kita harus tahu medan yang akan ditempuh, seberapa berat rintangan yang harus dihadapi. 

Untuk pendaki pemula, disarankan agar mencoba naik gunung yang rendah dan landai terlebih dahulu. Misalnya gunung Papandayan Garut, Jawa Barat. Gunung ini sesuai untuk adaptasi seorang pendaki gunung yang baru pertama kali naik gunung. Meskipun begitu, tetap harus ada pemandunya. 

Masalahnya, sekarang banyak orang yang mendaki gunung hanya untuk gaya, untuk mengisi konten media sosial, untuk menjadi terkenal. Padahal di balik keindahan suatu gunung, tersimpan bahaya yang bisa mengancam orang tersebut. Inilah dilema seorang pendaki pemula. 

Nah, karena ingin bergaya di media sosial, berambisi untuk naik gunung Rinjani. Sementara dia pemula, belum pernah naik gunung. Lantas mengikuti biro travel yang menjanjikan naik gunung tersebut.  Uang memang bisa dicari, tapi nyawa tak ada ganti. Sebab dalam mendaki gunung, nyawa adalah taruhannya. 

Harus diketahui, gunung Rinjani bukan tempat wisata. Gunung ini sudah menjadi geopark yang juga dilindungi. Maka jangan berpikir untuk bersenang-senang dengan naik gunung Rinjani. Harus tahu risiko yang dihadapi sebelum memutuskan untuk mendaki gunung ini. 

Wisatawan asing atau pendaki gunung dari luar negeri, mungkin kurang literasi tentang gunung Rinjani. Mereka tidak menyadari sepenuhnya bahwa bagaimana trek yang harus dilewati. Kalau dia pernah mendaki gunung di negaranya, tentu kondisi gunungnya berbeda. 

Tebing berpasir (dok.atmaja.danzeir)
Tebing berpasir (dok.atmaja.danzeir)

Bagi yang sudah pernah naik gunung Rinjani, tahu bahwa tanah yang dipijak sangat labil karena mengandung pasir. Kita bisa saja tergelincir ke jurang tanpa bisa ditahan. Beruntung jika sempat berpegangan pada batu besar, seperti yang pernah dialami oleh pendaki gunung dari  Irlandia, Paul Farrel yang menggelinding 200 meter ke jurang. Untunglah dia berhasil diselamatkan. 

Kasus Juliana 

Dari kasus yang dialami oleh pendaki gunung Juliana yang telah meninggal dunia sebelum ditemukan tim SAR, kita perlu tahu kondisi pada saat itu. Berdasarkan kesaksian para pendaki dan anggota tim SAR gabungan, didapatkan fakta:

1. Juliana meninggal 20 menit setelah terjatuh. Video drone yang menunjukkan dia masih hidup adalah drone pendaki lain. Tim SAR belum mendapat laporan tentang jatuhnya Juliana. Drone tersebut hanya drone biasa, tidak bisa membawa barang. 

2. Ketika mendapat laporan, tim SAR langsung bergerak naik. Mereka butuh waktu antara 8-9 jam untuk sampai ke lokasi kejadian. Mereka sudah berusaha secepatnya.

3.  Banyak yang menanyakan kenapa tim SAR tidak menggunakan helikopter. Di gunung Rinjani, cuaca mudah sekali berubah. Tiba-tiba kabut turun disertai hujan deras. Helikopter tidak bisa menembus cuaca yang sangat buruk. Tim SAR bukan Tuhan yang mengendalikan cuaca. 

Karena itu, alangkah naifnya jika menyalahkan tim SAR yang telah berbuat maksimal. Mereka sampai bermalam di tebing bersama jenazah korban. Padahal tebing itu sewaktu-waktu juga bisa runtuh. 

Kalau berharap bahwa keamanan pendaki ditingkatkan, harus diingat sekali lagi gunung Rinjani adalah geopark, bukan tempat wisata. Jika terlalu banyak fasilitas buatan, justru akan merusak lingkungan alam. Di sini pentingnya seorang pendaki mempersiapkan fisik dan mental. 

Gunung Rinjani bukan untuk pendaki pemula. Hal ini yang harus disosialisasikan ke banyak negara agar tidak sembarangan mengikuti program travel yang menawarkan naik gunung Rinjani. 

Saya ketika mendaki gunung beberapa tahun lalu (dok.pri)
Saya ketika mendaki gunung beberapa tahun lalu (dok.pri)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun