Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Turki Menuju Chaos?

25 Maret 2025   14:17 Diperbarui: 25 Maret 2025   17:06 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan | AFP PHOTO/ADEM ALTAN via Kompas.com

Situasi semakin memanas di Turki, ratusan ribu orang turun ke jalan untuk berdemonstrasi menentang kebijakan pemerintah Erdogan. Khususnya di Istanbul, di mana walikota Ekrem Imamoglu dijebloskan ke penjara. Kepolisian Turki bertindak represif, menangkap 1133 orang demonstran dan 10 jurnalis. Apakah Turki akan jatuh dalam kondisi chaos?

Siapakah yang menggerakkan demonstrasi? Adalah partai oposisi terbesar di Turki yaitu CHP. Ketua CHP, Ozgur Ozel yang memimpin demontrasi di Istanbul untuk menentang pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan.  Perlu diketahui, walikota Istanbul yang ditahan berasal dari partai CHP. Dia menjadi kandidat calon presiden dari partai ini untuk pemilu tahun 2028 nanti. 

Istanbul sangat sulit dikuasai oleh Erdogan. Calon walikota yang berasal dari partai AK Parti (partai pendukung Erdogan) gagal dan kalah dalam pemilihan. Istanbul memang menjadi basis CHP selain Ankara. Padahal Istanbul adalah kota terbesar dan  terpadat di Turki. Posisi Istanbul sangat strategis. Menguasai Istanbul, ibaratnya sudah menguasai setengah dari Turki. 

Setelah CHP menang di Istanbul, pengikut mereka semakin banyak dan kuat. Mereka selalu mencermati kebijakan pemerintahan Presiden Erdogan yang kurang berpihak kepada rakyat. Ini menjadi celah untuk menyerang pemerintahan Erdogan, menjadi senjata ampuh untuk menjatuhkan Erdogan. 

Suasana demonstrasi di Istanbul (dok. ozgurozel)
Suasana demonstrasi di Istanbul (dok. ozgurozel)

Kiprah CHP 

CHP adalah partai tertua di Turki,  didirikan oleh  Mustafa Kemal Attaturk yang dikenal sebagai bapak pendiri Turki modern.  Karena itu tak heran jika para pengikutnya sangat mengidolakan Attaturk. Partai ini beraliran sekuler, maka Turki menjadi negara sekuler. Perubahan dramatis dari negara kerajaan Ottoman menjadi negara sekuler. Agama tidak lagi menjadi basis pemerintahan. 

Pada masa kejayaan Attaturk, dengan kekuasaan pemerintah sekuler, penduduk muslim mendapat tekanan sehingga tidak leluasa beribadah. Masjid-masjid menjadi sepi, berpakaian secara muslim pun tidak diperkenankan. 

Erdogan muncul membawa pembaharuan. Ia mendirikan AK Parti bersama tokoh-tokoh lainnya. Erdogan mendapatkan dukungan dari sebagian besar rakyat Turki. Pada masa kepemimpinan Erdogan,  memberikan keleluasaan untuk penduduk yang menjalankan ibadahnya. Walaupun begitu, CHP tetap menjadi partai terbesar kedua. CHP mengambil posisi sebagai partai oposisi bersama partai-partai kecil yang tidak menyukai Erdogan. 

Sayangnya, pemerintahan Presiden Erdogan kebablasan. Sebagaimana umumnya terjadi, jika terlalu lama memegang kekuasaan, maka seorang pemimpin akan cenderung otoriter dan korupsi. Hal inilah yang menjadi bumerang bagi Erdogan. Mirisnya, Erdogan bukan melakukan perbaikan malah marah dan memenjarakan siapa saja yang melawan. 

Ekrem Imamoglu, walikota Istanbul ditangkap dan dipenjarakan tanpa melalui proses pengadilan. Tuduhan yang dijatuhkan kepadanya, melakukan korupsi dan berhubungan dengan organisasi teroris. Kalau pun itu benar, seharusnya Erdogan bisa memberikan bukti-bukti yang akurat. Tanpa hukum yang berjalan dengan semestinya, rakyat menilai pemerintahan Erdogan bertindak sewenang-wenang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun