Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Ubek-ubek Kampung Arab Pekojan, Eksis Sejak Zaman Belanda

21 Maret 2025   17:36 Diperbarui: 23 Maret 2025   04:29 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ornamen di masjid ini juga masih asli dengan jendela kuno dari kayu-kayu. Ruangan salat juga tidak berubah, seperti zaman dahulu. Di sini terdapat sumur yang tidak pernah kering dan agak dikeramatkan. 

Kemudian perjalanan berlanjut, setelah ujung gang belok kanan. Masih terdapat beberapa bangunan asli. Sayangnya bangunan tersebut terlantar, tidak terawat, banyak yang sudah rapuh dan halamannya dipenuhi semak belukar. 

Rumah kapiten Arab (dok.pri)
Rumah kapiten Arab (dok.pri)

Lalu kami tiba di jalan raya Pekojan, belok kiri. Di sudut jalan ini adalah rumah kapiten Arab yang bersebelahan dengan masjid An Nawier. Meskipun dari depan masjid ini tampak megah seperti bangunan baru, tetapi sebetulnya di dalamnya adalah masjid kuno yang didirikan tahun 1760. 

Masjid An Nawier (dok.pri)
Masjid An Nawier (dok.pri)

Selama di kampung Arab ini, jangan heran melihat kambing dalam kandang-kandang sempit di pinggir jalan. Mereka senang beternak kambing meskipun dengan lahan yang terbatas. 

Destinasi terakhir, karena sudah mendekati magrib, adalah Masjid Langgar Tinggi yang dibangun di tepi sungai Angke pada tahun 1829. Masjid ini dimaksudkan untuk para musafir yang turun dari kapal-kapal niaga. Karena itu bagian bawah digunakan untuk penginapan dan bagian atas untuk salat. 

Masjid Langgar Tinggi (dok.pri)
Masjid Langgar Tinggi (dok.pri)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun