Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Ubek-ubek Kampung Arab Pekojan, Eksis Sejak Zaman Belanda

21 Maret 2025   17:36 Diperbarui: 23 Maret 2025   04:29 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dahulu adalah masjid pertama di Batavia (dok.pri)

Batas Pekojan Jakarta Barat dan Utara (dok.pri)
Batas Pekojan Jakarta Barat dan Utara (dok.pri)

Pekojan 

Kami belok ke jalan Bandengan Selatan. Sebelum JPO, di sebelah kiri adalah masjid Kampung Baru yang dibangun sekitar tahun 1743. Bangunan utama masjid ini, di bagian tengah yang berupa kayu-kayu masih asli dan dirawat dengan hati-hati. 

Masjid kampung Baru (dok.pri)
Masjid kampung Baru (dok.pri)

Begitu pula dengan bagian depan, tempat imam masjid, masih mempertahankan bentuk aslinya. Ini bisa dilihat dari luar. Pembaharuan hanya terdapat di teras dan samping masjid untuk toilet dan bedug. 

Lihat bentuk unik bagian imam dari depan (dok.pri)
Lihat bentuk unik bagian imam dari depan (dok.pri)

Setelah salat di sini, kami melanjutkan perjalanan, belok kiri ke jalan Masjid Pekojan. Perlu diketahui, kampung Arab Pekojan ini dahulu dihuni oleh saudagar saudagar Arab yang datang dari Yaman. Inilah adalah area pemukiman yang diperbolehkan oleh VOC. Jadi mereka yang mendirikan masjid-masjid di sini. 

Masjid Ar Raudoh (dok.pri)
Masjid Ar Raudoh (dok.pri)

Menyusuri jalan masjid Pekojan, kami melewati jalan Pejagalan yang dini masa penjajahan Belanda menjadi tempat jagal hewan. Setelah 500 meter, belok ke kiri ke gang masjid Pekojan 1 gang 3. 

Di pojokan adalah masjid Ar Raudoh yang berdiri pada tahun 1887. Namun penduduk setempat menganggap masjid ini adalah musala karena tidak begitu besar.

Pintu masjid Ar Raudoh (dok.pri)
Pintu masjid Ar Raudoh (dok.pri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun