PekojanÂ
Kami belok ke jalan Bandengan Selatan. Sebelum JPO, di sebelah kiri adalah masjid Kampung Baru yang dibangun sekitar tahun 1743. Bangunan utama masjid ini, di bagian tengah yang berupa kayu-kayu masih asli dan dirawat dengan hati-hati.Â
Begitu pula dengan bagian depan, tempat imam masjid, masih mempertahankan bentuk aslinya. Ini bisa dilihat dari luar. Pembaharuan hanya terdapat di teras dan samping masjid untuk toilet dan bedug.Â
Setelah salat di sini, kami melanjutkan perjalanan, belok kiri ke jalan Masjid Pekojan. Perlu diketahui, kampung Arab Pekojan ini dahulu dihuni oleh saudagar saudagar Arab yang datang dari Yaman. Inilah adalah area pemukiman yang diperbolehkan oleh VOC. Jadi mereka yang mendirikan masjid-masjid di sini.Â
Menyusuri jalan masjid Pekojan, kami melewati jalan Pejagalan yang dini masa penjajahan Belanda menjadi tempat jagal hewan. Setelah 500 meter, belok ke kiri ke gang masjid Pekojan 1 gang 3.Â
Di pojokan adalah masjid Ar Raudoh yang berdiri pada tahun 1887. Namun penduduk setempat menganggap masjid ini adalah musala karena tidak begitu besar.