Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Hukum Alam di Negeri Ini, Dikuyo-kuyo Bakal Hidup Mulyo

24 Mei 2021   09:57 Diperbarui: 24 Mei 2021   10:25 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedang ramai di jagat media sosial tentang Ganjar Pranowo yang dikucilkan partai terbesar di negeri ini. Gubernur Jateng dua periode itu tidak diundang dalam acara konsolidasi di provinsi tersebut.

Ganjar Pranowo dikuyo-kuyo, ini istilah masyarakat Jawa, maksudnya kurang lebih dia telah dizalimi penguasa partai. Dengan berbagai cara, Ganjar Pranowo dijegal agar tidak memiliki peluang menjadi Calon Presiden pada Pemilu 2024 nanti.

Eh, barangkali ketua umum partai tersebut lupa pada sejarah menohok yang telah mempermalukan dia. Tahun 2004 di saat  SBY berhasil memenangkan Pemilu dan menjadi presiden. Padahal dia sudah dicampakkan sedemikian rupa.

Petinggi partai suami istri, dan sekarang beserta anaknya tidak pernah rela jika ada yang berusaha menjadi pemimpin di negeri ini. Keluarga itu menganggap yang lain tidak pantas melangkahi klan mereka yang merasa paling terhormat. 

Rupanya, mereka bukan orang yang tidak pandai mengambil pelajaran dari masa lalu. Pikiran yang jernih tertutup oleh nafsu angkara murka sehingga terus menerus melakukan kesalahan yang sama. 

Menjadi pemimpin di negeri ini adalah persoalan siapa yang mampu, bukan siapa yang sok tahu. Memegang kendali partai terbesar bukan berarti memegang nasib rakyat dari Sabang sampai Merauke. Seleksi alam akan membuktikan hal itu.

Ada semacam hukum alam tak tertulis yang berlaku di Indonesia. Siapa saja yang dikuyo-kuyo, bakal naik tingkatan menjadi Mulyo. Sebetulnya ini juga merupakan implementasi dari ajaran agama Islam, orang yang sabar dalam menghadapi berbagai ujian, akan dimuliakan Allah SWT.

Karena itu Ganjar Pranowo santai saja menghadapi serangan orang-orang yang menganggap dirinya penghalang utama menuju kursi nomor satu. Sebagai orang Jawa, dia menyimak dengan baik setiap proses dari peristiwa-peristiwa yang terjadi. 

Sejauh ini, dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia sudah terbukti bahwa orang yang tidak disukai elite yang merasa terhormat bakal naik tingkat. Orang-orang Indonesia adalah pembela nomor satu bagi orang yang dizalimi. Entah salah atau tidak, kalau sudah dinilai mendapat perlakuan zalim, masyarakat justru dengan keras membelanya.

SBY dikuyo-kuyo, lantas menang jadi presiden. Jokowi dikuyo-kuyo, juga melesat menjadi presiden. Hukum alam memantulkan kembali apa yang terjadi. Ibaratnya, ketika kita berteriak di ruang kosong, gema dari teriakan tersebut berbalik menghantam kita.

Jadi, bagi seorang Ganjar Pranowo tak perlu membalas kezaliman tersebut. Cukup bagi dia bersikap legowo. Biarkan alam yang bereaksi terhadap berbagai peristiwa yang menyudutkan dirinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun