Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Apakah Pangeran William Akan Menjadi Raja?

10 April 2021   08:35 Diperbarui: 10 April 2021   08:35 1045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wafatnya Pangeran Philip pasti memberikan dampak besar bagi kehidupan keluarga kerajaan. Harus diakui bahwa keseimbangan kehidupan mereka dipengaruhi oleh peran Pangeran Philip sebagai suami, ayah dan kakek. 

Pangeran Philip adalah orang yang paling dekat dengan Ratu Elizabeth II. Ia sangat memahami tugas dan tanggungjawab istrinya sebagai seorang Ratu. Pangeran Philip tidak pernah menonjolkan diri atau berusaha lebih dominan di mata publik melebihi istrinya.

Mendampingi seorang Ratu selama 99 tahun, hampir satu abad, membuktikan cinta abadi sang pangeran kepada istri. Mereka selalu berdua dalam suka dan duka. Pangeran Philip bisa dibilang sebagai soulmate (belahan jiwa) sang Ratu.

Bagaimana kondisi mental Ratu Elizabeth II sepeninggal suaminya? Bukan hal yang mudah untuk terus bertahan hidup tanpa belahan jiwa. Ia akan merasa kosong, hampa, tidak semangat lagi untuk menjalani hidup yang tersisa.

Karena itu besar kemungkinannya jika Ratu Elizabeth segera meletakkan mahkota dan mengundurkan diri sebagai Ratu. Dia akan menunjUK penggantinya. Tetapi yang jadi pertanyaan, siapa yang pantas menjadi Raja?

Rakyat Inggris sudah lama kasak-kusuk tentang siapa yang akan menjadi Raja setelah Ratu Elizabeth II. Meskipun pewaris tahta nomor satu adalah Pangeran Charles, belum tentu dia yang diangkat. Banyak yang menduga, mahkota akan jatuh pada Pangeran William.

Mengapa Pangeran William? Ada beberapa alasan logis mengenai hal ini. Antara lain:

Pertama, meskipun Pangeran Charles berada pada nomor urut satu, tetapi dia telah dianggap melakukan kesalahan fatal, yaitu berselingkuh ketika masih beristri Putri Diana. Ia menjalin hubungan dengan Camilla yang juga adalah istri orang lain.

Memang sekarang Pangeran Charles telah menikah dengan Camilla. Sayangnya itu bukan berarti bahwa kelakuannya tidak menjadi catatan tersendiri. Kesalahan tersebut menjadi goresan hitam dalam penilaian sebagai pewaris tahta.

Buktinya, selama ini Ratu Elizabeth tidak tergerak untuk turun tahta. Ia menjadi Ratu paling lama. Bisa saja Ratu Elizabeth beristirahat dari jabatannya, tetapi dia masih tidak sreg dengan Pangeran Charles. Ratu Elizabeth II tidak memercayai Pangeran Charles. Putra pertama ini dianggap kurang memenuhi syarat sebagai Raja.

Kedua, Pangeran William dan Kate Middleton sudah dipersiapkan menjadi Raja dan Ratu. Mereka dididik mengenai peraturan dan protokol kerajaan yang berlaku. Selama ini, William dan Kate menjalankan fungsinya dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun