Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ini Penyebab Perpecahan di Tubuh Partai

5 Maret 2021   21:02 Diperbarui: 6 Maret 2021   08:21 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi partai Demokrat (dok.okezone.com)

4. Tidak demokratis. Dalam AD/ART, selalu tertulis hal-hal yang ideal. Tetapi kenyataannya, tidak sesuai dengan praktik yang dijalankan. Sistem organisasi sering melenceng karena ulah oknum dalam tubuh partai.

Misalnya, ketika memilih ketua departemen, ada yang mendapat dukungan penuh dari pimpinan pusat. Orang yang dipilih bukan berdasarkan suara terbanyak, tetapi karena penunjukan pemimpin di atasnya.

5. Intervensi dari luar. Biasanya pihak ketiga yang menginginkan perpecahan di suatu partai adalah partai saingan atau partai besar. Partai saingan ini menyusupkan orangnya di struktur organisasi partai tersebut. 

Nah, nantinya orang tersebut melakukan pembusukan dari dalam. Misalnya, menyebarkan fitnah tentang pimpinan yang ingin digulingkan, membangun rasa tidak percaya dan ketidakpuasan. Orang seperti ini sangat pandai berbicara sehingga banyak yang terperdaya.

Partai dominan yang menjadi pendukung penguasa, tidak akan membiarkan partai lain menjadi besar. Partai-partai lain harus dikerdilkan dengan berbagai cara, meski  di luar etika. Partai tersebut memaksa partai-partai lain untuk tunduk, dengan mengganti pimpinan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun