Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Diet dan Olahraga, Program Gagal Setiap Tahun

29 Desember 2020   23:46 Diperbarui: 30 Desember 2020   00:19 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makanan diet (dok.pri)

"Kamu kok tambah gemuk? Diet dan olahraga dong biar langsing," ujar seorang teman.

Siapa sih yang tidak ingin langsing dan sehat? Saya yakin hampir semua perempuan sangat menginginkannya. Namun mewujudkan hal itu tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Sebagian perempuan mengalami kesulitan untuk menjaga tubuh agar tetap langsing dan sehat. Pertama, faktor genetik atau keturunan. Biasanya kalau orangtua gemuk, anak-anaknya juga akan menjadi gemuk.

Kedua, perempuan menanggung risiko berkeluarga yang jarang diperhitungkan. Salah satunya adalah menghabiskan sisa makanan. Selain itu jarang punya waktu untuk berolahraga karena terjebak pekerjaan rumah yang tak ada habisnya.

Nah, berada di manakah saya? Ternyata termasuk golongan yang pertama. Saya keturunan orangtua (ibu) yang gemuk. Semakin bertambah usia, semakin bertambah berat badan.

Percayalah, dahulu tubuh saya langsing dan ideal. Dengan tinggi badan di atas rata-rata dan berat sekitar 50 s/d 53 kg. Banyak yang mengatakan bahwa saya pantas menjadi model atau pramugari.

Namun, itu adalah masa lalu. Kenyataan yang saya hadapi sekarang, sejak usia 40 tahun, berat badan terus meningkat 2 kg setiap tahun. Padahal saya suka beraktivitas, bukan hanya untuk bekerja tapi juga berpetualang di alam bebas.

Akibat pertambahan berat badan tersebut, saya paling benci jika ada teman yang ketika bertemu mengatakan,"Eh, kamu tambah gemuk ya?"

Ada lagi yang lebih menyinggung perasaan,"Perutmu gendut ya".

Sungguh, hati saya menjadi risau jika mendengar kata-kata seperti itu. Tak usah diberitahu kalau saya tambah gemuk. Saya sudah tahu dan merasakannya.

Ketahuilah, saya sedih dengan baju-baju yang menjadi sempit. Saya bukan orang yang setiap saat bisa membeli baju. Maka sudah seharusnya saya mencoba untuk mempertahankan berat badan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun